Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Saham Asia Keluar dari Tren Penurunan, Ini Sebabnya

Kompas.com - 06/06/2024, 21:37 WIB
Filipi Jhonatan Partogi Situmorang,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar saham Asia melonjak pada Kamis (6/6/2024) karena semakin banyak investor yang berharap bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada bulan September.

Di sisi lain, euro juga mengalami kenaikan menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB), di mana pemangkasan suku bunga juga diantisipasi.

Dikutip dari Channel News Asia, Kamis, indeks saham Asia-Pasifik MSCI, yang mencakup berbaga indeks saham di luar Jepang, naik sebesar 1,28 persen.

Baca juga: IHSG Sepekan Turun 3,48 Persen, Kapitalisasi Pasar Saham jadi Rp 11.825 Triliun

Ilustrasi saham. Ilustrasi obligasi. Ilustrasi pasar modal. Perbedaan saham dan obligasi.SHUTTERSTOCK/THAPANA STUDIO Ilustrasi saham. Ilustrasi obligasi. Ilustrasi pasar modal. Perbedaan saham dan obligasi.

Indeks ini diproyeksikan akan mencatatkan kenaikan sebesar 2,8 persen dalam minggu ini, mematahkan tren penurunan selama dua minggu sebelumnya.

Indeks saham Taiwan, yang banyak diisi oleh perusahaan teknologi, melonjak lebih dari 2 persen mencapai rekor tertinggi.

Di India, meski sempat terguncang oleh hasil pemilu yang mengejutkan, saham-saham kembali naik. Investor tampaknya mulai mengabaikan kekhawatiran awal tentang arah kebijakan ekonomi setelah hasil pemilu tersebut.

ECB diperkirakan akan memangkas suku bunga dari level tertingginya pada Kamis. Investor akan mencermati komentar dan proyeksi ekonomi dari ECB untuk mengetahui langkah selanjutnya setelah pemangkasan suku bunga ini.

Baca juga: Transaksi Pasar Saham AS ‘Lesu’, Saham-saham di Wall Street Tertekan

Pasar memperkirakan akan ada pemangkasan sebesar 64 basis poin sepanjang tahun ini.

Analis pasar keuangan senior di Capital.com, Kyle Rodda menyatakan pemotongan ECB akan menambah optimisme di pasar.

Di Amerika Serikat sendiri, laporan pengupahan swasta bulan Mei mengindikasikan pelemahan di pasar tenaga kerja AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com