Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Menguat di Awal Sesi, Rupiah Koreksi

Kompas.com - 10/06/2024, 10:07 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (10/6/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.31 WIB, IHSG berada di zona merah pada level 6.875,89. IHSG melemah 22 poin atau 0,32 persen dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.897,95.

Sebanyak 151 saham melaju di zona hijau dan 276 saham di zona merah. Sedangkan 170 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,4 triliun dengan volume 3,2 miliar saham.

Baca juga: IHSG Diperkirakan Melemah di Awal Pekan, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Ilustrasi saham, pasar saham, transaksi saham. SHUTTERSTOCK/JIRAPONG MANUSTRONG Ilustrasi saham, pasar saham, transaksi saham.

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, hari ini IHSG berpotensi melemah setelah pada akhir pekan lalu tekanan BREN berlanjut, dan IHSG sudah semakin mendekati area gap pada 6.887.

“Kami memperkirakan bahwa gap ini sulit untuk dipertahankan jika penekannya adalah saham big caps. Maka pelemahan IHSG berpotensi untuk berlanjut hingga di bawah 6.887 dan mendekati level psikologis 6.800,” kata William dalam analisisnya.

Bursa Asia mixed, dengan kenaikan Nikkei 0,49 persen (190,5 poin) ke level 38.874,39, sementara itu Strait Times terkoreksi 0,1 persen (3,3 poin) ke level 3.327,4.

Rupiah melemah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.28 WIB rupiah berada pada level Rp 16.285 per dollar AS.

 

Baca juga: IHSG Sepekan Merosot 1,04 Persen, Ini Daftar Saham Paling Boncos

Rupiah melemah 90 poin atau 0,55 persen dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.195 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena data tenaga kerja AS versi pemerintah bulan Mei yaitu data Non Farm Payrolls dan data upah rata-rata per jam menunjukkan hasil yang lebih bagus dari proyeksi pasar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com