JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan mengembangkan Bandara Douw Aturure di Papua Tengah sehingga bandara dapat didarati oleh pesawat besar seperti Boeing dan menampung lebih banyak penumpang.
Pengembangan Bandara Douw Aturure ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan Pemerintah Provinsi Papua Tengah pada Kamis (13/6/2024).
Bandara ini rencananya akan dikembangkan dimana runway diperluas menjadi 2.500 x 45 meter sehingga dapat didarati oleh pesawat besar seperti Boeing dan terminal penumpang menjadi 11.000 meter persegi sehingga dapat menampung 573.700 penumpang per tahun.
Baca juga: Calon Investor Asal India dan Arab Saudi Batal Investasi di Bandara Kertajati
Saat ini bandara memiliki landasan pacu (runway) seluas 1.600 meter x 30 meter sehingga dapat mengakomodir pesawat jenis ATR-72 seri 600. Sedangkan terminal penumpangnya berukuran 6.320 meter persegi dan dapat menampung 12.799 penumpang per tahun.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Maria Kristi Endah Murni meminta agar Pemprov Papua Tengah juga gencar melakukan promosi pariwisata agar masyarakat berbondong-bondong menggunakan bandara tersebut.
"Saya juga meminta kepada Pemprov Papua Tengah dan daerah sekitarnya untuk dapat menjamin keterisian penumpang (load factor), dengan mempromosikan pariwisata didaerahnya serta meningkatkan sektor industri dan perdagangan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (14/6/2024).
Adapun Bandara Douw Aturure telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada November 2023. Saat ini bandara ini melayani tiga rute penerbangan, yaitu Nabire-Timika, Nabire-Manokwari, dan Nabire-Jayapura.
Pj. Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk menambahkan, Papua Tengah sebagai Daerah Otonom Baru sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di segala bidang, termasuk perpindahan Bandara Douw Aturure yang dilakukan pada awal 2024.
"Kami mendorong maskapai lain untuk beroperasi ke bandara ini menggunakan pesawat sejenis Boeing. Kami berharap pengembangan bandara ini selesai pada November 2024 sehingga bandara ini bisa menjadi kado natal 2024 bagi masyarakat Papua Tengah," ucap Ribka.
Adapun kesepakatan antara Kemenhub dan Pemprov Papua Tengah meliputi pembangunan dan pengembangan bandara sesuai rencana induk, pengoperasian bandara, serta hibah hasil pembangunan dari Pemprov Papua Tengah kepada Kemenhub.
Tujuan kesepakatan ini untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terhadap transportasi udara dari dan ke Kabupaten Nabire serta mendukung kegiatan perekonomian, perdagangan, dan pariwisata di wilayah tersebut.
Baca juga: InJourney Aviation Services Tingkatkan Layanan Lounge di 5 Bandara Internasional
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.