Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tak Selalu Untung, Ini 6 Perusahaan AS yang Rugi Usai Melantai di Bursa

NEW YORK, KOMPAS.com - Perusahaan penyedia jasa transportasi on demand asal AS Lyft melantai di bursa New York pada Jumat (29/3/2019) pekan lalu.

Dilansir dari Business Insider, Rabu (3/4/2019), valuasi Lyft di bursa setempat mencapai lebih dari 20 miliar dollar AS meskipun sepanjang tahun 2018 Lyft rugi hingga 900 juta dollar AS. Perusahaan ini adalah perusahaan pertama dari serangkaian 'unicorn' atau perusahaan teknologi yang tidak menghasilkan laba untuk go public tahun ini.

Beberapa perusahaan teknologi swasta yang akan mencatatkan sahamnya di New York Stock Exchange adalah Uber, pesaing Lyft, yang mencatatkan kerugian 1,8 miliar dollar AS di 2018, juga Pinterest yang mencatatkan kerugian sebesar 63 juta dollar AS tahun lalu.

Kedua perusahaan ini tengah bersiap untuk mengajukan penawaran umum perdana mereka, dengan IPO Uber dijadwalkan berlangsung bulan ini.

Pada 2018, akan semakin banyak perusahaan-perusahaan yang tak mampu mencatatkan laba melantai di bursa saham New York. Menurut data dari profesor Universitas Florida Jay Ritter, lebih dari 80 persen perusahaan yang go public di 2018 tidak menguntungkan.

Tren ini tidak hanya terbatas pada sektor teknologi, tetapi hampir lebih dari setengah perusahan di luar sektor tersebut yang akan IPO tahun ini melaporkan laba negatif.

Namun, masa depan dari perusahaan-perusahaan tersebut sulit untuk diprediksi. Contoh saja Amazon, yang merugi ketika mereka go public pada 1997, kini berhasil membalikkan kondisi lebih dari 1.000 kali lipat untuk investor mereka kala IPO.

Sementara, ada pula perusahaan-perusahaan seperti Pets.com dan Webvan yang menyatakan bangkrut beberapa tahun setelah IPO lantaran terjadi bubble atau gelembung dot-com yang meledak pada 2001.

Berikut adalah enam perusahaan yang merugi seusai IPO.

1. Amazon

Amazon melakukan penawaran umum perdana sahamnya pada 15 Mei 1997. Jumlah kerugian yang dilaporkkan ketika IPO sebesar 6 miliar dollar AS.

Tahun 2018, mereka berhasil membukukan pendapatan hingga 10,1 miliar dollar AS. Setiap 1 dollar AS uang yang diinvestasikan oleh investor mereka saat IPO, kini bernilai 1.030,61 dollar AS.

Kapitalisasi pasar Amazon saat ini mencapai 876,2 miliar dollar AS.

2. WebVan

WebVan mencatatkan diri di pasar saham Amerika Serikat pada 5 November 1999. Mereka kehilangan 12 juta dollar AS ketika IPO, dan mengumumkan kebangkrutan pada 2001.

Kemudian, CEO Amazon Jeff Bezos secara agresif mempegawaikan mantan pegawai WebVan seiring dengan rencananya mengembangkan bisnis Amazon.

3. Pets.com

Pets.com merupakan perusahaan jasa penjualan pangan hewan piaraan yang mulai beroperasi pada 1998. Setelah mencatatkan sahamnya di bursa pada 10 Februari 2000, Pet.com kesulitan untuk mencetak laba karena kondisi logistik yang buruk.

Akhrinya, mereka mengumumkan kebangkrutan pada 2000. Jumlah kerugian yang mereka bukukan setelah IPO mencapai 63 juta dollar AS dalam satu tahun.

4. Tesla

Perusahaan produsen mobil listrik ini ditemukan pada tahun 2003 dengan misi mempercepat proses transisi energi berkelannjutan di dunia. Tesla mulai melakukan penawaran saham perdana pada 29 Juni 2010.

Setelah IPO, mereka membukukan kerugian hingga 83 juta dollar AS dalam setahun. Saat ini, mereka membukukan pendapatan sebesar 976 juta dollar AS dengan kapitalisasi pasar mencapai 47,9 miliar dollar AS.

5. Twitter

Twitter merupakan salah satu media sosial yang mencatatkan sahamnya di bursa saham New York. Penawaran saham perdana dilakukan pada 7 November 2013, dengan nilai kerugian yang dibukukan setelah IPO mencapai 79 juta dollar AS.

Pada 2018 lalu, Twitter berhasil membukukan pendapatan sebesar 1,2 miliar dollar AS dan kapitalisasi pasar mereka mencapai 25,3 miliar dollar AS.

6. Snap

Diluncurkan pada 2011 sebagai aplikasi unggahan foto yang akan menghilang dalam 24 jam, Snapchat secara cepat mendapatkan perhatian dari millenial. Setelah diluncurkan, sebanyak 20 juta foto telah dibagikan setiap harinya.

Mereka kemudian memutuskan untuk melantai di bursa saham New York pada 2 Maret 2017 dengan total nilai kerugian setelah IPO mencapai 515 juta dollar AS. Pada 2018 lalu, akhirnya mereka membukukan pendapatan 1,3 miliar dollar AS kapitalisasi pasar Snap pun saat ini mencapai 14,5 miliar dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2019/04/03/141702626/tak-selalu-untung-ini-6-perusahaan-as-yang-rugi-usai-melantai-di-bursa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke