Seperti dikutip dari BBC, Rabu (10/4/2019) Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) pun mengangkapkan, subsidi tersebut ternyata merugikan Amerika Serikat.
Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (USTR) pun saat ini tengah mewacanakan untuk menerapkan tarif kepada beberapa produk impor Uni Eropa seperti keju dan wine. Namun, pihak Uni Eropa menilai, rencana penerapan tarif sebesar 11 miliar dollar AS tersebut berlebihan.
Dengan penerapan tarif tersebut akan menandai dimulainya aksi saling balas (retaliasi) tarif antara Amerika Serikat dengan Uni Eropa.
"Kasus ini telah dalam proses pengadilan selama 14 tahun, dan sudah tiba saatnya untuk bertindak. Pemerintah sedang bersiap untuk menanggapi segera ketika WTO mengeluarkan temuannya pada nilai tindakan balasan AS," kata Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.
"Tujuan utama kami adalah mencapai kesepakatan dengan UE untuk mengakhiri semua subsidi WTO yang tidak konsisten untuk pesawat sipil besar. Ketika UE mengakhiri subsidi berbahaya ini, tugas tambahan AS yang diberlakukan sebagai tanggapan dapat dicabut," lanjut dia.
Uni Eropa pun siap untuk membalas, jika memang AS benar-benar memberlakukan kebijakan tarif tersebut.
Dikutip dari Foxbusiness, mereka juga menuduh AS telah memberikan subsidi ilegal kepada produsen pesawat mereka Boeing.
Daniel Rosario, juru bicara Komisi Eropa, mengatakan badan pemerintahan Eropa tetap terbuka untuk diskusi, asalkan mereka tidak dihadapkan pada syarat-syarat tertentu.
"Komisi memulai persiapan sehingga Uni Eropa dapat segera mengambil tindakan berdasarkan keputusan arbiter mengenai hak pembalasan dalam kasus ini," kata Rosario.
https://money.kompas.com/read/2019/04/10/100600526/perang-tarif-kembali-terjadi-kini-amerika-serikat-sasar-uni-eropa