Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fintech Berkembang Pesat di China, Mengapa?

BANDUNG, KOMPAS.com - Kemajuan teknologi informasi turut mendorong perubahan dan inovasi di sektor layanan keuangan. Dengan hadirnya teknologi keuangan alias financial technology (fintech), masyarakat yang sebelumnya belum tersentuh layanan perbankan (unbanked) kini dapat mengakses produk dan layanan keuangan yang mereka butuhkan.

Kemajuan fintech di China dikenal sangat masif. Beragam fintech hadir memberikan inovasi kepada konsumen, antara lain produk pinjaman hingga sistem pembayaran.

Lalu, mengapa fintech berkembang begitu pesat di China?

Depiuti Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Institute dan Keuangan Digital Sukarela Batunanggar menjelaskan, perkembangan fintech, khususnya peer to peer lending di China sangat cepat. Ini salah satunya disebabkan faktor kebijakan.

Menurut Sukarela, otoritas di China cenderung fleksibel terhadap tumbuh kembang fintech. Fleksibilitas ini memberi ruang pertumbuhan yang cenderung ekspansif.

"Selama ini regulator di China cenderung lebih fleksibel, lebih open, memberi keleluasaan untuk pertumbuhan," kata Sukarela pada acara pelatihan wartawan OJK di Bandung, Jumat (3/5/2019).

Sukarela mengungkapkan, implikasi dari kelonggaran aturan itu adalah pertumbuhan fintech yang amat cepat. Di China, imbuh dia, tidak ada tinjauan ulang alias review secara mendalam mengenai bisnis fintech.

Di satu sisi, banyak perusahaan fintech yang telah memiliki model bisnis yang baik dan dapat bertahan. Namun demikian, banyak juga perusahaan fintech yang belum memiliki model bisnis yang siap menunjang pertumbuhannya.

Kondisi ini pun turut membuat fintech ilegal di China menjamur pula, yang malah memberikan kerugian bagi masyarakat. Di saat inilah otoritas China baru mengambil langkah.

"Makanya sekarang pemerintah China menaruh concern memperkuat aturannya, dengan menutup platform yang tidak layak operasi," jelas Sukarela.

Berdasarkan riset bertajuk The Rise of Fintech in China: Redefining Financial Services yang dirilis oleh Ernst & Young, China merupakan pasar ritel e-commerce terbesar dan paling maju di dunia. Kondisi ini didukung oleh tingginya penetrasi internet dan ponsel pintar.

Konsumen China yang sudah akrab dengan dunia digital pun menuntut kemudahan yang sama seperti e-commerce dalam hal layanan keuangan. Ini memberikan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan fintech mengembangkan layanannya dan menumbuhkan bisnisnya.

"Kesempatan ini awalnya berasal dari populasi yang belum terjamah layanan perbankan, baik UKM maupun masyarakat yang kebutuhannya belum terpenuhi. Perusahaan fintech pun membidik masyarakat kelas menengah yang membutuhkan produk wealth management, asuransi, dan produk perbankan yang sesuai kebutuhan mereka," tulis tim dari Ernst & Young dalam laporan mereka.

Untuk memenuhi kebutuhan ini, raksasa-raksasa teknologi China secara agresif menciptakan beragam platform yang memberikan solusi finansial dan nonfinansial pada kehidupan konsumen. Raksasa-raksasa tersebut juga berinvestasi pada teknologi yang menunjang layanan keuangan generasi berikutnya, termasuk blockchain dan solusi kecerdasan buatan.

https://money.kompas.com/read/2019/05/04/170400326/fintech-berkembang-pesat-di-china-mengapa-

Terkini Lainnya

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke