Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BI: Posisi RI untuk Ambil Kesempatan Perang Dagang Diambil Vietnam

JAKARTA, KOMPAS.com - Perang dagang antara Amerika Serikat dan China merupakan peluang bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia untuk menggenjot kinerja ekspor. Pasalnya, banyak produk yang dipasok oleh China ke AS dikenai tarif impor.

Sehingga, terdapat celah untuk negara berkembang memenuhi kebutuhan impor Negeri Paman Sam tersebut.

Namun sayangnya, Indonesia tidak mendapatkan potongan kue perang dagang Amerika Serikat dan China tersebut. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Rosmaya Hadi mengatakakan, posisi Indonesia untuk memanfaatkan momentum perang dagang justru diambil alih oleh Vietnam.

"Trade war antara Amerika Serikat dan China ini, kalau Indonesia siap, sebenarnya bisa mengambil alih menggantikan ekspor China ke AS, sayangnya posisi itu diambil alih Vietnam," ujar Rosmaya ketika berkunjung ke redaksi Kompas.com, Rabu (31/7/2019).

Sebagai catatan, sejak perang dagang membuat produk impor dari China dikenai tarif, banyak produsen asal China yang memindahkan pusat produksinya ke Vietnam. Data bank investasi asal Jepang Nomura menunjukkan, Vietnam merupakan penerima pesanan terbesar yang dialihkan dari China.

Nilai pesanan yang dialihkan ke Vietnam pada kuartal pertama tahun ini bahkan seara dengan 7,9 persen dari PDB negara Asia Tenggara tersebut.

Adapun Taiwan, yang menduduki posisi kedua sebagai penerima kue perang dagang terbesar hanya mendapatkan limpahan yang setara dengan 2,1 persen dari PDB mereka.

"Karena berbagai hal, kita belum siap menggantikan ekspor yang dilakukan oleh China ke AS," jelas Rosmaya.

Pada saat yang sama, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Aida S Budiman menjelaskan, banyak hal yang memengaruhi kalahnya Indonesia melawan Vietnam dalam memanfaatkan momentum perang dagang, salah satunya dari iklim investasi.

"Salah satu problem-nya Indonesia belum bisa meningkatkan kecepatan produksinya untuk bisa setinggi Vietnam," ujar dia.

Walaupun demikian, Aida menegaskan bukan berarti Indonesia tidak memiliki daya saing. Pasalnya, terdapat beberapa produk Indonesia yang tetap lebih unggul jika dibandingkan dengan Vietnam.

"Kita potensi besar di tekstil, kemudian alas kaki, karet, furnitur, kimia organik, dan otomotif untuk spare part-nya," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2019/07/31/192200626/bi--posisi-ri-untuk-ambil-kesempatan-perang-dagang-diambil-vietnam

Terkini Lainnya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Whats New
Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Whats New
Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Whats New
Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Whats New
Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Whats New
Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Whats New
Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai 'GovTech' Indonesia

Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai "GovTech" Indonesia

Whats New
BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

Whats New
Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Spend Smart
Bos Garuda Bersikukuh Minta Kemenhub Revisi TBA Tiket Pesawat

Bos Garuda Bersikukuh Minta Kemenhub Revisi TBA Tiket Pesawat

Whats New
Risalah The Fed: Batal Turunkan Suku Bunga?

Risalah The Fed: Batal Turunkan Suku Bunga?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke