Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kreditur Duniatex Menanti Skema Restrukturisasi

Credit Director PT Bank Danamon Tbk (BDMN) Dadi Budiana mengatakan hingga saat ini pihaknya juga belum mendapat informasi terkait skema restrukturisasi dari AJ Capital.

“Saat ini masih belum ada perkembangan dalam proses restrukturisasi. Karena kreditur masih berusaha mendapatkan data dan informasi yang akurat mengenai kondisi Duniatex yang sesungguhnya,” katanya kepada Kontan.co.id, Senin (9/9/2019)

Dari laporan Debtwire, hingga Maret 2019 Bank Danamon tercatat masih memiliki eksposur kredit senilai 15 juta dollar AS atau setara Rp 217 miliar kepada salah satu entitas Duniatex yaitu PT Delta Setia Sandang Asli Textile (DSSAT).

Dadi menambahkan saat ini status kredit Danamon kepada Duniatex sudah masuk kolektibilitas 2 alias sebelum masuk kategori kredit macet pada kolektibilitas 3. Danamon, menurut Dadi telah menyiapkan biaya provisi terkait eksposur kreditnya. Sayang Dadi dengan menjelaskan berapa nilainya.

BNI Syariah

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Bisnis SME dan Komersial PT Bank BNI Syariah Dhias Widhiyati. Ia bilang saat ini proses restrukturisasi Duniatex belum rampung disepakati.

“Skema restrukturisasi masih dibicarakan dengan debitur, dan masih dalam proses finalisasi,” katanya kepada Kontan.co.id.


Sebelumnya Dhias sempat menyatakan bahwa BNI Syariah telah menyiapkan upaya restrukturisasi berupa keleluasaan pembayaran pokok dalam 12 bulan, dengan jangka waktu pembiayaan yang tetap.

BNI Syariah masih memiliki eksposur kredit kepada entitas Duniatex lainnya yaitu PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT) senilai US$ 21 juta atau setara Rp 300 miliar.

Atas eksposur tersebut, BNI Syariah memiliki jaminan berupa tanah dan bangunan, pabrik, serta mesin weaving (penenunan) dengan rasio mencapai 192,65 persen dari total eksposur kreditnya.

Sementara ketika dikonfirmasi, Direktur AJ Capital Fransiscus Alip menjanjikan dalam minggu ini pihaknya akan memberikan keterangan terkait persiapan skema restrukturisasinya.

Kasus Duniatex bermula dari kegagalan salah satu entitasnya yaitu PT Delta Dunia Sandang Textile (DDST) membayar bunga senilai 13,4 juta dollar AS pada 10 Juli 2019 atas pinjaman sindikasi senilai 260 juta dollar AS. Sementara secara total, dari laporan Debtwire, enam entitas Duniatex memiliki utang senilai Rp 18,79 triliun.

Perinciannya, utang DDST senilai Rp 2,922 triliun, kemudian PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT) senilai 5,711 triliun, PT Delta Dunia Textile (DDT) senilai Rp 4,676 triliun, PT Delta Merlin Dunia Textile (DMST) senilai Rp 3,264 triliun, PT Delta Setia Sandang Asli Textile (DSSAT) senilai 2,128 triliun, dan PT Perusahaan Dagang Dan Perindustrian Damai alias Damaitex senilai Rp 97 miliar. (Anggar Septiadi)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Kreditur Duniatex menanti skema restrukturisasi

https://money.kompas.com/read/2019/09/12/071500826/kreditur-duniatex-menanti-skema-restrukturisasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke