Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Kakeibo, Seni Menghemat Uang ala Jepang

Oleh karena itu, tidak ada salahnya mengikuti pola hidup masyarakat Jepang, khususnya dalam mengubah kebiasaan belanja yang sembrono dan impulsif.

Dikutip CNBC, Senin (20/1/2020), Jepang mempunyai metode penganggaran keuangan yang disebut kakeibo. Kakeibo artinya buku besar keuangan rumah tangga. Diciptakan oleh seorang wanita bernama Hani Motoko tahun 1904.

Kakeibo dikenal dengan pendekatan sederhana tentang keuangan Anda. Untungnya, selama 116 tahun terakhir, kakeibo telah efektif dalam membantu orang membuat keputusan keuangan yang lebih cerdas. Hanya perlu buku catatan dan pulpen.

Sama seperti semua sistem penganggaran, metode kakeibo membutuhkan buku besar yang mencatat semua keluar masuknya dana.

Namun bedanya, kakeibo tidak perlu menggunakan perangkat lunak seperti aplikasi tertentu ataupun lembar Excel. Mirip dengan jurnal bullet, buku besar ini menekankan pentingnya menulis secara fisik sebagai cara meditatif untuk memproses dan mengamati kebiasaan belanja Anda.

"Penelitian telah membuktikan berulang-ulang banyak manfaat menulis dengan tangan, yaitu mendorong Anda lebih sadar sambil mengakui pemicu di balik kebiasaan buruk Anda," kata seorang penulis dan pencoba kakeibo, Sarah Harvey, dikutip CNBC, Senin (20/1/2020).

Alih-alih menggunakan perangkat lunak, kakeibo mengharuskan Anda bertanya pada diri sendiri sebelum membeli barang secara impulsif. Berikut ini pertanyaannya:

- Bisakah saya hidup tanpa barang tersebut?

- Berdasarkan situasi keuangan saya, dapatkah saya membelinya?

- Apakah saya benar-benar akan menggunakannya?

- Di mana saya lihat barang itu pertama kali? (di majalah atau saat berkeliling toko suvenir saat bosan?)

- Bagaimana keadaan emosi saya secara umum hari ini? (Tenang? Tertekan? Merasa buruk?)

- Bagaimana perasaan saya jika membelinya? (Senang? Biasa saja? Dan berapa lama perasaan ini akan bertahan?)

Dengan metode bertanya pada diri sendiri, kakeibo lebih efektif dalam membantu manajemen keuangan Anda, saat metode lain tidak berhasil. Sebab, metode tersebut memaksa Anda untuk berpikir dan memotivasi Anda sebelum membeli sebuah barang.

Dengan kata lain, mungkin saja akhirnya Anda bisa menaklukkan ketakutan tentang keuangan, dengan mengerti antara kebutuhan dan keinginan.

"Sebagai hasilnya, saya menjadi lebih baik dalam membuat keputusan yang lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih logis saat menghabiskan uang untuk suatu barang," ucap Harvey.

Penting untuk dicatat, kakeibo tidak dirancang untuk menghilangkan semua kegembiraan dari hidup Anda. Jika Anda merasa murung terhadap perubahan finansial yang Anda lakukan, cobalah sesuaikan dengan diri Anda.

Misalnya, alih-alih mengharuskan Anda untuk melakukan sesuatu secara drastis, cobalah untuk menghilangkan kebiasaan buruk secara bertahap. Sebab, tujuannya memang menghilangkan kebiasaan buruk di kemudian hari.

https://money.kompas.com/read/2020/01/20/070300326/mengenal-kakeibo-seni-menghemat-uang-ala-jepang

Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke