Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terdampak Virus Corona, Boeing Bakal PHK 15.000 Pekerja

NEW YORK, KOMPAS.com - Pabrikan pesawat asal Amerika Serikat Boeing menyatakan bakal memangkas 10 persen dari total pekerjanya.

Ini menyusul terpukulnya industri penerbangan akibat pagebluk virus corona atau Covid-19.

Dilansir dari BBC, Kamis (30/4/2020), saat ini Boeing memiliki total 150.000 pegawai di seluruh dunia. Dengan demikian, jumlah pegawai yang akan dirumahkan mencapai 15.000 orang.

Dalam memo kepada para pegawai, CEO Boeing Dave Calhoun menyatakan, pagebluk virus corona telah memberikan pukulan kepada bisnis pabrikan pesawat tersebut.

Selain itu, permintaan akan penerbangan komersial pun telah "jatuh ke jurang."

"Industri penerbangan akan membutuhkan waktu beberapa tahun untuk kembali ke tingkat lalu-lintas yang kita lihat beberapa bulan lalu," ujar Calhoun.

Calhoun mengakui, pemangkasan jumlah pegawai akan lebih banyak dilakukan di beberapa departemen, termasuk unit bisnis penerbangan komersial.

Sebelumnya, pesaing utama Boeing, yakni Airbus juga melaporkan kinerja bisnis yang mengecewakan sebagai akibat wabah virus corona.

"Kita sekarang berada di tengah krisis terberat yang dialami industri penerbangan," ujar CEO Airbus Guillaume Faury.

Airbus melaporkan kerugian sebesar 481 juta euro atau setara sekira Rp 7,8 triliun (kurs Rp 16.209 per euro) pada periode Januari-Maret 2020. Padahal, pada kuartal sebelumnya, Airbus mencatat laba 40 juta euro atau sekira Rp 648 miliar.

Penjualan Airbus tercatat turun 15 persen menjadi 10,6 miliar euro atau sekira Rp Airbus pun merumahkan sekitar 6.000 orang pekerjanya.

Adapun Boeing melaporkan kerugian sebelum pajak pada kuartal I 2020 sebesar 1,5 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 22,4 triliun (kurs Rp 14.962 per dollar AS).

Dalam laporannya terlihat, Boeing "membakar uang" sebanyak 4,3 miliar dollar AS hanya selama periode Januari hingga Maret 2020.

https://money.kompas.com/read/2020/04/30/181400026/terdampak-virus-corona-boeing-bakal-phk-15.000-pekerja

Terkini Lainnya

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke