Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Resesi Semakin Dekat, Milenial Harus Persiapkan Hal Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah negara di dunia, termasuk negara tetangga mengonfirmasi terjadinya resesi ekonomi.

Hal ini membuat ekonomi Indonesia semakin terdampak dan hampir pasti bakal ikut terseret ke dalam lingkaran resesi, jika pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 kembali terkontraksi.

Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara memperkirakan, ekonomi kuartal III akan terkontraksi atau minus 2 persen.

Terkontraksinya ekonomi di kuartal III 2020 membuktikan masih lemahnya daya beli masyarakat.

Tingkat literasi keuangan yang rendah pun menjadi faktor utama karena masyarakat tak mempersiapkan dana darurat saat krisis untuk mempertahankan daya beli.

Untuk itu, Tirta menyarankan masyarakat, utamanya milenial untuk persiapkan hal ini agar keuangan pribadi tidak ikut terdampak resesi.

1. Persiapkan dana darurat

Milenial kerap lupa dengan dana darurat. OECD mencatat, 1 dari 3 masyarakat Indonesia tidak aman secara keuangan karena tidak memiliki dana darurat. Artinya bila krisis terjadi, para milenial ini tidak mampu menjaga statusnya di atas garis kemiskinan.

Biasanya, dana darurat dipupuk setara dengan 6-12 bulan pengeluaran. Dana darurat ini dipakai saat ada kebutuhan mendesak, seperti saat krisis terjadi. Dengan dana darurat, tabungan jadi tidak tergerus.

"Banyak rumah tangga yang mengalami kesulitan keuangan, tidak ada mata pencaharian dan mereka mulai memakan tabungan untuk mempertahankan hidup. Apakah dengan demikian kita menyerah? Kita tidak harus menyerah begitu saja," kata Tirta dalam konferensi video, Senin (7/9/2020).

2. Menabung sebelum belanja

Tirta pun menyarankan milenial untuk menabung terlebih dahulu saat menerima gaji atau penghasilan. Jika tabungan sudah terpenuhi, maka uang tersebut baru boleh dibelanjakan.

Tirta bilang, menabung amat penting untuk menyiapkan tujuan masa depan, sehingga utang-utang bisa dihindari. Menabung juga diperlukan agar milenial tak rentan dari jurang kemiskinan dan pengangguran.

"Milenial lebih rentan secara finansial, milenial baru lulus, baru bekerja, secara finansial lebih rentan dan uangnya masih terbatas. karakternya lebih senang menghabiskan uang untuk jalan-jalan, makan di luar, cenderung tidak nabung, tidak menambah aset," papar Tirta.


3. Lihat kebutuhan dan keinginan

Sebelum membelanjakan uang, cobalah untuk melihat kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan biasanya bersifat pokok dan terbatas, penting untuk dipenuhi, dan tidak datang secara tiba-tiba.

Sedangkan keinginan biasanya bersifat tambahan, terlihat menarik untuk dipenuhi, dan hampir selalu datang tiba-tiba tanpa rencana.

4. Bijak dalam berutang

Selanjutnya, milenial harus bijak dalam berutang. Artinya jika terpaksa berutang, pastikan utang tersebut adalah utang produktif. 

Utang produktif adalah utang yang bisa menaikkan nilai keuangan. Misalnya, utang untuk membangun usaha, atau membeli sesuatu yang bisa dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi atau setara.

Adapun, utang yang baik adalah hutang yang maksimalnya hanya 30 persen dari penghasilan.

https://money.kompas.com/read/2020/09/07/151100226/resesi-semakin-dekat-milenial-harus-persiapkan-hal-ini-

Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke