Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Ledakan" di Youtube dan Banjir Iklan

Youtube saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, baik dari segi penonton maupun content creator. Hal ini mampu memikat berbagai merek untuk memasarkan produknya lewat iklan di platform over the top (OTT) tersebut.

Menurut data ComScore VMX, ada 93 juta penonton Youtube di Indonesia berusia di atas 18 tahun yang menonton video setiap bulannya selama setahun terakhir. Jumlah kategori penonton dewasa itu meningkat hingga 10 juta dibanding tahun sebelumnya.

Di sisi lain, pertumbuhan para content creator juga dinilai tinggi. Bahkan 600 channel di Indonesia berhasil memperoleh lebih dari 1 juta subscriber.

"Ledakan channel ini tidak mungkin terjadi tanpa konten yang kaya dan beragam dari para kreator, yang berasal dari seluruh penjuru negeri, bukan hanya kota-kota besar," ujar Head of Large Customer Marketing Google Indonesia, Muriel Makarim dalam diskusi virtual Youtube, Selasa (15/9/2020).

Berkaca pada populasi digital Youtube yang terus berkembang, menurut Muriel, para pemilik merek pun bisa memanfaatkannya dengan memasarkan produk lewat pengalaman yang dipersonalisasi kepada audiens. Di samping juga memperhatikan tren dari penulusuran video yang dilakukan penonton.

Data menunjukkan, di Indonesia tren waktu tonton untuk video tentang sains, humaniora, bisnis, dan hukum di Youtube dalam rentang 12 bulan hingga Juni 2020, tumbuh lebih dari 80 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.


Menariknya, penelusuran untuk 'drama Korea', 'Korea drama', dan 'drakor' juga naik pesat 130 persen dalam 12 bulan hingga Juni 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Tak hanya itu, kueri penelusuran untuk 'baking', 'kue', dan 'cookies' melonjak 100 persen di penelusuran Youtube sekitar bulan April 2020 atau selama PSBB diberlakukan di sejumlah daerah di Indonesia.

Menurut Mauriel ada tiga hal yang perlu diperhatikan brand untuk bisa menjangkau audiens. Pertama reach consumers online atau menyasar populasi digital, sebab saat ini banyak konsumen yang telah berpindah ke digital.

Kedua, speak their language, artinya bicarakan hal-hal yang para audiens sedang tertarik akan hal tersebut. Brand bisa menjangkau setiap kategori konsumen, karena sekarang dapat memanfaatkan satu platform saja untuk menjangkau audiens berdasarkan minat dan passion-nya.

Perlu juga untuk mengeksplorasi berbagai format konten, karena kini ada banyak kategori konten yang semakin populer.

Ketiga, follow their intention, atau ikuti keinginan dari audiens yang disasar. Terus berinteraksi dengan konsumen karena mereka selalu mencari berbagai jenis konten baru.

"Jadi ikuti keinginannya audiens yang kita tuju supaya iklan kita juga lebih dapat (sampai ke konsumen)," kata Mauriel.


Salah satu brand yang memanfaatkan hal ini adalah Frisian Flag. Saat sebagian besar orang berada di rumah karena pandemi, maka sebagian besar waktu tersedia untuk digunakan memasak.

Frisian Flag melihat peluang ini untuk meningkatkan konsumsi susu bubuk dengan menginspirasi para ibu melalui berbagai resep membuat kue di rumah. Seiring dengan memang meningkatnya penelusuran resep membuat kue di Youtube.

Marketing Director Frisian Flag Indonesia, Felicia Julian mengatakan, ada 17 video resep berbahan produknya yang disediakan untuk bisa diikuti audiens Youtube. Menurutnya, lewat fitur baru di YouTube Search, video resep satu menit Frisian Flag dapat menjangkau pengguna yang mencari kata 'kue' dan 6.000 kata kunci relevan lainnya.

Respons penonton terhadap video yang ditayangkan pada Mei 2020 itu pun disebut sangat baik. Secara rata-rata, pengguna menonton 90 persen dari setiap video, artinya sebagian besar menonton tanpa melewati iklan tersebut.

"Ini menghasilkan impresi 60 persen lebih tinggi dengan setengah dari biaya jika dibandingkan dengan kampanye sebelumnya," ungkap Felicia.

https://money.kompas.com/read/2020/09/16/064206226/ledakan-di-youtube-dan-banjir-iklan

Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke