Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Aset Jumbo BP Jamsostek Dinilai Bisa Pengaruhi Likuiditas Pasar Modal

Toto menjelaskan, perusahaan akan benar-benar rugi pada saat saham yang dimilikinya dijual pada harga yang lebih rendah dari harga pembeliannya. Dengan kapitalisasi pasar di BEI saat ini berkisar Rp 7.000 triliun, dan nilai transaksi harian sekitar Rp 18 triliun, maka likuiditas pasar modal bisa terpengaruh.

“Jika BP Jamsostek akan keluar dari pasar saham pasti akan sangat mempengaruhi likuiditas pasar modal. Mungkin bisa menjadi sentimen buruk buat perkembangan pasar modal Indonesia. Jika melihat dana sekarang di saham dan reksadana milik BP Jamsostek sekitar Rp 150 triliun," kata Toto dalam siaran pers, Jumat (22/1/2021).

Seperti diketahui, saat ini 98 perseen saham BP Jamsostek ditempatkan di indeks LQ45 (blue chip). Saat ini penyidikan oleh Kejagung RI tengah berjalan, setelah terjadinya unrealized loss (kerugian tidak nyata) di tahun 2020.

Toto mengatakan unrealized loss sebagai "rugi buku" yang jika dinilai berdasarkan nilai pasar pada tanggal neraca perusahaan, dengan demikian secara buku perusahaan itu mengalami kerugian yang belum direalisasikan. Perusahaan juga akan benar-benar rugi pada saat saham yang dimilikinya dijual pada harga yang lebih rendah dari harga pembeliannya.

Toto juga menjelaskan, saham jenis LQ45, tentunya juga tidak 100 persen aman. Sepanjang sejarah pasar modal, ada banyak perusahaan yang sebelumnya masuk ke dalam indeks LQ45 namun harus dikeluarkan dari daftar karena kinerjanya menurun dan tidak memenuhi kriteria lagi.

“Adapun unrealized loss disebabkan karena harga pembelian lebih besar dari harga pasar saat ini. Wajar atau tidaknya sangat tergantung dari beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal,” jelas Toto.


Faktor internal yakni proses dan latar belakang dari pembelian saham tersebut. Apakah sudah dilakukan kajian yang mendalam terhadap kinerja perusahaan target, sehingga harga pembelian sudah sesuai dengan kondisi saat itu dan memiliki potensi untuk mengalami kenaikan dalam kurun waktu tertentu di masa depan.

Sementara faktor eksternal adalah tren dari harga saham secara umum atau sektor industri terkait. Di samping faktor makro seperti kebijakan pemerintah, harga komoditi dunia, nilai tukar valas dan sebagainya, turut mempengaruhi naik turunnya harga saham.

Namun, Toto menilai, menempatkan investasi di saham LQ45 merupakan mitigasi risiko, dan sebuah tindakan kehati-hatian. Di sisi lain, saham - saham LQ45 berpeluang mengalami stagnasi harga bahkan penurunan yang disebabkan oleh faktor fundamental, sentimen pasar serta makro ekonomi yang mempengaruhinya.

“Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 57,10 poin atau 0,95 persen ke 5.979,07 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir tahun 2020. Dengan penurunan tersebut, IHSG mengakumulasi penurunan 5,09 persen sepanjang 2020,” jelas dia.

LQ45 merupakan indeks sekumpulan saham dari perusahaan yang terpilih berdasarkan kriteria tertentu. Antara lain, memiliki nilai kapitalisasi 60 terbesar selama 12 bulan terakhir di Bursa Efek Indonesia, memiliki nilai transaksi 60 terbesar selama 12 bulan terakhir di pasar regular Bursa Efek Indonesia, memiliki kinerja keuangan yang baik, dan berpotensi memiliki pertumbuhan usaha yang baik.

“Melihat profil perusahaan - perusahaan yang masuk di index LQ45, seharusnya dapat dikatakan, perusahaan - perusahaan tersebut secara fundamental tergolong baik,” jelas Toto.

Harus dipahami juga, pergerakan saham di Bursa Efek tidak melulu tentang fundamental, ada faktor sentimen pasar yang irasional, namun justru sangat mempengaruhi fluktuasi harga sahamnya.

“Jadi, bisa saja saham LQ45 secara fundamental baik, tetapi tidak menarik para investor sehingga harganya tidak kunjung meningkat,” ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2021/01/22/213000326/aset-jumbo-bp-jamsostek-dinilai-bisa-pengaruhi-likuiditas-pasar-modal

Terkini Lainnya

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Whats New
6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke