Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Putra Mahkota Abu Dhabi Perintahkan Tanam Investasi Rp 143,9 Triliun ke RI, Mengapa?

Dana investasi sebesar itu bakal ditempatkan pada lembaga pengelola dana abadi Indonesia bernama Lembaga Pengelola Investasi/LPI (Indonesia Investment Authority/INA).

Komitmen investasi sebesar itu menjadikan UEA sebagai investor utama terbesar. Sebelumnya, ada beberapa negara yang menyampaikan minat serupa, mulai dari Jepang, Amerika Serikat, hingga Kanada.

Untuk mengetahui lebih lanjut investasi ini, Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia dan ASEAN, Abdulla Salem Obaid AlDhaheri menceritakan latar belakang komitmen investasi senilai 10 miliar dollar AS ini.

Abdulla menuturkan, suntikan dana tersebut merupakan arahan langsung dari Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed bin Zayed Al Nahyan setelah kedua negara melakukan kunjungan kenegaraan.

Tercatat, Mohamed bin Zayed sempat mengunjungi Indonesia pada tahun 2019 silam. Kemudian Presiden RI Joko Widodo melakukan kunjungan balasan pada Januari 2020.

Tak bisa dimungkiri, kunjungan itu merupakan titik tolak perubahan dalam hubungan bilateral antar kedua negara. Investasi pada LPI seolah melengkapi sejumlah kesepakatan dan nota kesepahaman (MoU) yang berhasil ditandatangani.

“Investasi yang digelontorkan di Indonesia merupakan suatu loncatan luar biasa bagi hubungan bilateral sebuah negara. Sekaligus, menandai transformasi baru bagi hubungan bilateral antara UEA dengan Indonesia di mana pada masa sebelumnya, hubungan hanya bersifat konvensional. Terbatas pada hal-hal yang terkait dengan energi dan perdagangan,” ucap Abdulla saat ditemui di Kantor Kedutaan Besar Uni Emirat Arab di Jakarta, Jumat (26/3/2021).

Abdulla menyebut, UEA mencari peluang investasi di sektor-sektor baru selain perminyakan dan pelabuhan laut.

Beberapa sektor yang menjadi target investasi antara lain, energi terbarukan, industri strategis dan militer, produksi vaksin Covid-19, alat deteksi Covid-19 berbasis laser, sektor pertanian dan ketahanan pangan, infrastruktur, hutan mangrove, pendidikan digital, pariwisata dan ekonomi kreatif, urusan keagamaan, serta berbagai sektor lainnya.

Dia berharap, investasi ini bukan hanya mempererat ekonomi, tapi juga saling menguatkan, saling menyempurnakan, dan membawa kemaslahatan bagi semua masyarakat Indonesia. Dia ingin investasi mampu mentransformasi Indonesia ke arah yang lebih baik.

“Saya harap manfaat investasi ini tidak hanya dirasakan satu pihak. Kedua belah pihak harus mengambil manfaat dari investasi ini. Indonesia bisa memanfaatkan berbagai kemudahan di UEA, sementara investor bisa mendapat kemudahan dari perundang-undangan yang lebih adaptif dan ramah, termasuk UU Cipta Kerja,” ungkapnya.

Bisnis-bisnis yang Dibidik

Adapun saat ini, UEA dan Indonesia tengah bekerjasama dalam produksi vaksin dan alat deteksi Covid-19 berbasis laser yang teknologinya berasal dari UEA.

Saat ini, teknologi deteksi Covid-19 dalam proses perancangan untuk diproduksi, setelah berhasil ditandatanganinya kesekapatan. Berkaitan dengan itu, kini kedua negara juga bekerjasama dalam produksi vaksin di Indonesia. Setidaknya, ada 15 vaksin yang dikembangkan dan diproduksi di Indonesia untuk berbagai macam penyakit.

“Ini menandakan Indonesia punya kemampuan untuk memproduksi vaksin. Dan saya harap, upaya Indonesia memproduksi vaksin (Covid-19) lokal dapat terwujud (diproduksi) pada tahun depan,” ungkap dia.

Memang sebelumnya, Indonesia sudah menjalin kerja sama dengan UEA dalam beberapa bidang.

Pada kegiatan UEA – Indonesia Week 2021 tanggal 4-6 Maret 2021 misalnya, Menteri Kebudayaan dan Pemuda UEA Noura binti Muhammad Al Kaabi Bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno telah menandatangani MoU di bidang ekonomi kreatif dan pariwisata.

Beberapa di antaranya, MoU on Cooperation in The Field of Creative Economy dan MoU Technical Arrangement on World Conference of Creative Economy.

Melalui perjanjian itu, kedua negara sepakat berbagi pengalaman dalam mengembangkan ekonomi kreatif dan pariwisata di Indonesia.

UEA juga mempunyai sejumlah proyek investasi menjanjikan di Indonesia. Di antara proyek-proyek tersebut adalah proyek liquefied petroleum gas dan sulfur antara perusahaan minyak Abu Dhabi, ADNOC, dengan Pertamina dengan total nilai kontrak 2 miliar dollar AS; dan kerja sama DP World dengan Maspion untuk mendirikan DP Maspion International Container Terminal dengan nilai investasi mencapai 1,2 miliar dollar AS.

Selanjutnya, ada proyek Pembangkit Listrik Negara Surya (PLTS) yang dikerjakan oleh Masdar bekerjasama dengan PJB di Cirata, Jawa Barat.

“PLTS di Cirata itu bisa mengcover kebutuhan listrik lebih dari 150.000 KK dan berkekuatan 145,000 MW. Ini pembangkit listrik terapung di Indonesia, sekaligus pembangkit listrik terapung yang terbesar di Asia Tenggara,” pungkas Abdulla.

https://money.kompas.com/read/2021/03/28/080700226/putra-mahkota-abu-dhabi-perintahkan-tanam-investasi-rp-143-9-triliun-ke-ri

Terkini Lainnya

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

Whats New
Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke