Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dorong Pemulihan Ekonomi, BRI Kucurkan Kredit UMKM Rp 914 Triliun

Penopang utama pertumbuhan kredit BRI yakni kredit mikro sebesar Rp 360,03 triliun atau tumbuh 12,4 persen year on year dan kredit konsumer yang tumbuh 1,62 persen yoy menjadi Rp 145,06 triliun.

Direktur Utama Bank BRI Sunarso menargetkan penyaluran kredit UMKM ini terus meningkat hingga mencapai 85 persen. Secara umum, porfotolio kredit UMKM BRI tercatat sebesar 80,60 persen dari seluruh kredit BRI.

"Angka ini menunjukkan perbaikan, dibanding periode sama tahun lalu, porsi UMKM 78,71 persen. Kami akan terus berusaha menaikkan porsi UMKM, hingga mencapai 85 persen dari total portofolio kredit," kata Sunarso dalam keterangannya dikutip Selasa (16/6/2021).

Terkait hal itu, Wakil Direktur INDEF, Eko Listiyanto mengatakan, penyaluran kredit UMKM yang besar ini akan mendorong  pemulihan ekonomi Indonesia.

Pasalnya, penyaluran kredit bank kepada UMKM dinilai berdampak besar bagi pemulihan ekonomi, yang notabene UMKM menyerap 99 persen tenaga kerja.

Dia pun mendorong perbankan untuk menaikkan pagu kredit UMKM untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional, karena saat ini secara nasional total kredit perbankan ke UMKM hanya 19,68 persen dari total kredit.

"Kalau ingin pulih cepat, maka menggerakkan ekonomi di level UMKM menjadi pilihan utama, karena perputaran bisnisnya relatif lebih cepat dan langsung bersentuhan dengan upaya penyerapan tenaga kerja," ujar Eko.

Selain menaikkan kredit UMKM, Eko menilai perlu adanya kebijakan insentif dari perbankan ke UMKM termasuk mendampingi UMKM agar menjadi nasabah yang layak didanai bank.

Sebab bila UMKM tidak dibimbing, maka usahanya sulit berkembang. Bahkan bisa saja kata Eko, UMKM menjadi sasaran empuk berbagai bentuk pembiayaan nonformal ilegal yang saat ini mengepung.

Eko bilang, pembentukan ekosistem ultramikro yang dirancang pemerintah saat ini punya momentum untuk mengurangi jerat pinjaman ilegal oleh pengusaha mikro yang umumnya berbunga mahal.

"Di samping itu juga berfungsi mendorong peningkatan pembiayaan formal ke UMKM dan ultra mikro," tutur Eko.

Sementara Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menambahkan, kredit UMKM dapat mendorong sektor ini tetap berkembang selama pandemi.

Mengutip data ILO, 90 persen UMKM mengalami tekanan keuangan selama pandemi. Kemudian studi lain menyebutkan, 70 persen UMKM mengharapkan bantuan dalam bentuk kredit modal kerja untuk kembali memulai usahanya.

Artinya, porsi kredit menjadi sangat penting. Dengan kredit modal kerja yang diberikan, pelaku UMKM bisa merekrut kembali karyawan, membeli bahan baku, hingga menolong ekonomi keluarga.

"Multiplier effect-nya sangat luas sehingga UMKM menjadi backbone dalam percepatan pemulihan daya beli kelas menengah dan bawah," beber Bhima.

Selain itu ia menilai, porsi kredit UMKM dari kredit perbankan nasional harusnya mencapai 30-40 persen.

"Harusnya bukan halangan, karena bank bisa lakukan channeling ke BPR misalnya, dan fintech juga," kata Bhima.

Adapun Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menargetkan kredit UMKM BRI harus 80 persen dari total kredit yang disalurkan.

Erick menyatakan, BRI diarahkan untuk mengoptimalkan pelayanannya kepada pelaku UMKM.

Menurut dia, porsi kredit 80 persen untuk UMKM BRI itu bisa bisa terealisasi. Apalagi, BRI terus melakukan ekspansi.

 

https://money.kompas.com/read/2021/06/16/100856826/dorong-pemulihan-ekonomi-bri-kucurkan-kredit-umkm-rp-914-triliun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke