Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Permintaan Oksigen Meningkat, Pemerintah Akan Impor jika Sudah Kewalahan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana melakukan impor gas oksigen medis untuk memenuhi tingginya permintaan akibat dari mewabahnya Covid-19.

Direktur Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kemenperin Fridy Juwono mengatakan, rencana ini akan langsung dilakukan jika tingkat kebutuhan gas oksigen medis meningkat.

Namun, belum bisa dipenuhi produksinya di dalam negeri.

"Kita kan tetap memprioritaskan produk yang ada ada di dalam negeri, tapi kalau kebutuhan terus meningkat akhirnya kan melewati kemampuan kami, kami lihat juga apakah permintaan itu mampu kita penuhi atau tidak. Kalau enggak yah kita buka keran impor. Artinya, kami coba berusaha memenuhi kebutuhan dalam negeri," ujar Fridy saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/7/2021).

Walau demikian, lanjut dia, rencana ini masih sedang digodok dan dibahas lebih lanjut untuk mengetahui kapan dimulainya impor, hingga berapa banyak jumlah impornya.

"Impor itu kan banyak yang harus dipersiapkan, syaratnya sangat penting. Ini bukan barang yang gampang dilobi, jadi memang masih dirapatin," jelas Fridy.

Sementara daerah prioritas yang akan didorong kebutuhan gas oksigen medisnya yakni wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta.

"Kemarin itu kan Jawa Tengah, sekarang 2 wilayah ini jadi prioritasnya. Tapi kami sangat terbuka kira-kira daerah mana saja yang juga membutuhkan. Akan di-update terus," ucap dia.

Fridy menambahkan, bukan hanya produk gas oksigen medis saja yang akan diimpor, tetapi semua produk kesehatan yang diperlukan juga akan diimpor.

"Akan kita lihat nanti apa saja entah oksigen cairnya (liquid oxygen), semua yang diperlukan lah. Kita hitung semua nanti sembari menjaga kemampuan kita dengan perkembangan demand seperti apa," tambah dia.

Sebelumnya, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menunjukkan bahwa terjadi kenaikan permintaan oksigen menjadi 5 kali lipat.

https://money.kompas.com/read/2021/07/05/122518926/permintaan-oksigen-meningkat-pemerintah-akan-impor-jika-sudah-kewalahan

Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke