Kini BBM Satu Harga Sudah Tersedia di 297 Lokasi

Teranyar, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineralm Arifin Tasrif meresmikan BBM satu harga di 17 titik yang dipusatkan di SPBU 56.83515, Desa Aik Bukaq, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, NTB pada Kamis (16/9/2021).

“Menjadi sangat penting bagaimana kita membangun infrastruktur energi terjangkau yang bisa dinikmati dan dimanfaatkan masyarakat sehingga dapat mendorong produktivitas dan perekonomian di daerah tersebut," ujarnya dalam siaran pers.

Pemerintah memberikan apresiasi kepada Pertamina karena terus melaksanakan Program BBM Satu Harga. Apresiasi juga diberikan kepada BPH Migas yang terus mengawal program tersebut.

Arifin menyebut tantangan mewujudkan energi berkeadilan masih cukup besar. Apalagi pemerintah sudah menargetkan 583 lembaga penyalur BBM Satu Harga pada 2024.

“Jadi masih diperlukan 80 – 100 titik per tahun, ini perlu upaya keras dan tentunya dengan tantangan penyaluran yang tidak mudah ke wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T)," kata dia.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan pihaknya memiliki tanggung jawab untuk memastikan dan menjamin penyaluran energi, terutama ketersediaan BBM yang terjangkau di seluruh pelosok negeri.

Menurut Erika, 44 lokasi BBM Satu Harga sudah terbangun pada 2021. Sementara itu tahun ini mencapai 76 lokasi atau penyalur BBM Satu Harga.

"Kami harap Pertamina untuk dapat mengakselerasi pembangunan lembaga penyalur BBM Satu Harga sehingga target kita bersama dapat tercapai,” kata Erika.

Direktur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Mulyono mengatakan, Pertamina sebagai perusahaan milik negara berperan aktif mendukung program-program Pemerintah.

Hingga hari ini, 293 lokasi BBM Satu Harga yang dikelola Pertamina tersebar di 112 kabupaten di Indonesia, 62 kabupaten di antaranya di wilayah 3T.

"Targetnya pada tahun ini adalah 76 titik dan 2024 mencapai 573 titik BBM Satu Harga yang dibangun Pertamina," ucapnya.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero) Alfian Nasution mengakui pengiriman BBM ke berbagai daerah jadi tantangan berat karena geografis, cuaca, serta keamanan.

Tak jarang kata dia, pihaknya perlu mengkombinasikan 2-3 moda transportasi dengan waktu tempuh yang juga sangat lama.

"Namun, kami berkomitmen menjalankan penugasan ini sebagai bentuk dukungan Pertamina Patra Niaga terhadap program BBM berkeadilan pemerintah, ini sejalan dengan program perusahaan yakni Go Retail, yakni program pemerataan energi yang terjangkau bagi seluruh masyarakat,” ujar Alfian.