Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Resmi Melantai di BEI, Mitratel Ungkap 4 Strategi untuk Genjot Kinerja

Pada awal perdagangan di BEI, harga saham MTEL sempat naik ke level Rp 890 per saham. Namun beberapa menit setelahnya mulai bergerak negatif di kisaran Rp 770 hingga Rp 790 per saham.

Direktur Utama MTEL Theodorus Ardi Hartoko mengungkapkan, IPO Mitratel merupakan langkah strategis yang dilakukan Mitratel sebagai anak usaha PT Telekomunikasi Tbk yang berada di bawah naungan BUMN. Pencatatan perdana saham di BEI ini merupakan bagian dari upaya perusahaan mewujudkan mimpi menjadi perusahaan terbuka

“IPO ini diharapkan akan meningkatkan awareness investor regional maupun intrnasional terhadap Mitratel. Kami juga mengajak masyarakat luas untuk menjadi bagian dalam pemerataan transformasi digital di Indonesia, dengan mendukung Mitratel sebagai solusi pemenuhan akses intrnet dan infrastruktur telekomunikasi,” jelas Theodorus Ardi secara virtual, Senin (22/11/2021).

Theodorus menjelaskan, saat ini kondisi tower market di Indonesia sedang mengalami dinamika yang sangat positif. Hal ini didukung oleh kebijakan yang memperbolehkan perusahaan asing untuk berinvestasi di perusahaan tower.

“Tower market di Indonesia sedang mengalami dinamika yang sangat positif, selain itu perkembangan teknologi 5G akan membuat industri tower bertumbuh akibat kebutuhan ekspansi coverage layanan mobile di Indonesia,” jelas dia.

Direktur Bisnis Noorhayati Candrasuci mengungkapkan, Mitratel memiliki 4 pilar strategi untuk mendorong pertumbuhan kinerja perseroan pasca IPO. Strategi pertama, memperkuat posisi market leadership dipengembangan organik.

“Dalam hal ini, baik pengembangan tower baru maupun co-location. Khusus pengembangan organic ini kita akan meningkatkan tenancy ratio kita. Kemudian untuk mempercepat pertumbuhan, kami juga melakukan pengembangan di non organic dalam hal ini kita akan melakukan next tower acquisitio atau mengakuisisi bisnis land yang mmperkuat positioning ke depan,” jelas Noorhayati.

Ketiga, perseroan juga akan memiliki complementary bisnis juga yang nantinya akan memposisikan MTEL dalam mendukung digital infrastructure terutama 5G. Strategi keempat yakni efisiensi operasional, yang mana perseroan akan melihat biaya operasional dan maintenance dan melakukan transformasi untuk perbaikan bisnis proses.

Adapun jumlah saham yang dilepas sebanyak 22,9 miliar saham atau setara dengan 27,63 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor perusahaan setelah penawaran umum dengan nominal Rp 228 per saham. Dari IPO ini, perseroan berpeluang menghimpun dana sebesar Rp 18,34 triliun.

Dalam IPO ini, PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dari IPO Mitratel. Nantinya, dana hasil hasil IPO, akan digunakan perseroan untuk modal usaha dan ekspansi bisnis sebesar 44 persen.

https://money.kompas.com/read/2021/11/22/112717126/resmi-melantai-di-bei-mitratel-ungkap-4-strategi-untuk-genjot-kinerja

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke