Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah Masih Bertengger di Rp 15.100, Ini Strategi BI untuk Mengatasinya

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan strategi untuk menguatkan nilai tukar rupiah yang saat ini tembus Rp 15.100 per dollar Amerika Serikat (AS).

Pada penutupan perdagangan Selasa (27/9/2022), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot akhirnya ditutup menguat tipis 0,04 persen ke Rp 15.124 per dollar AS.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan, nilai tukar rupiah yang kini di atas Rp 15.100 per dollar AS disebabkan oleh penguatan mata uang dollar AS yang sekitar 15 persen.

Meski begitu, tingkat depresiasi rupiah yang sebesar 5,2 persen secara year to date masih lebih rendah di banding negara lain di tingkat regional.

"Itu semua karena penguatan di dollar AS-nya, semua menghantam ke negara lain termasuk Indonesia," ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR, Selasa (27/9/2022).

Dia menambahkan, BI tentu akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan telah menyiapkan beberapa strategi untuk melaksanakannya. Sebab, memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah merupakan bagian untuk mengendalikan inflasi.

Strategi stabilisasi rupiah ini dilakukan dengan triple intervention yaitu mengintervensi pasar valuta asing (valas) baik melalui transaksi spot, Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian maupun penjualan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

Selain itu, BI juga memiliki strategi operation twist dengan melanjutkan penjualan atau pembelian SBN di pasar sekunder untuk meningkatkan daya tarik imbal hasil SBN bagi masuknya investasi portofolio asing melalui kenaikan yield SBN tenor jangka pendek dan kenaikan struktur yield SBN jangka panjang yang lebih rendah.

"Kita akan tetap jaga stabilitasnya, tp tekanannya sedang tinggi. Kita masih terus melakukan langkah stabilisasi dengan strategi triple intervention dan twist operation," ucapnya.

Penyebab Rupiah Tembus Rp 15.100 versi BI

Sebelumnya, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Edi Susianto mengatakan, pasca Federal Open Market Committee (FOMC) bank sentral AS (The Fed) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin (bps) pada 22 September lalu, memberikan sinyal stance The Fed tetap hawkish ke depannya.

Hal ini menyebabkan hampir semua mata uang di negara-negara Asia termasuk kurs rupiah Indonesia secara umum masih terus mengalami pelemahan.

Namun, nilai tukar rupiah setelah BI mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 bps, sempat mengalami sedikit kenaikan meski tetap ditutup melemah 26 poin atau 0,17 persen ke Rp 15.023 per dollar AS.

"Kemarin kurs rupiah melemahnya termasuk paling rendah, karena pasca pengumuman BI rate kurs rupiah sempat mengalami penguatan," ujar Edi dalam keterangannya, Jumat (23/9/2022).

Dia melanjutkan, pergerakan kurs rupiah hari ini yang bertahan melemah disebabkan oleh dirilisnya data Consumer Confidence atau Kepercayaan Konsumen di United Kingdom yang mencatatkan level terendah baru yakni minus 49.

Adapun level terendah baru Kepercayaan Konsumen di United Kingdom ini turun lebih jauh dibandingkan perkiraan dari hasil survey yakni minus 42 lantaran terjadi krisis biaya hidup.

Penurunan Kepercayaan Konsumen di United Kingdom semakin membangun kekhawatiran negara-negara akan terjadinya krisis ekonomi global.

"Hal tersebut yang menyebabkan banyak mata uang khususnya di emerging market (negara berkembang) yang mengalami pelemahan," ungkapnya.

https://money.kompas.com/read/2022/09/28/114000926/rupiah-masih-bertengger-di-rp-15.100-ini-strategi-bi-untuk-mengatasinya

Terkini Lainnya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke