Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Atasi Inflasi Pangan di NTT, 40.000 Bibit Cabai Disebar di Pulau Sumba

Anakan cabai itu diberikan oleh Bank Indonesia Perwakilan Provinsi NTT dan Pemerintah Provinsi NTT kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) empat Kabupaten di Pulau Sumba.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, pemberian 40.000 bibit cabai tersebut merupakan salah satu dari lima program unggulan untuk atasi inflasi pangan di NTT.

Viktor menjelaskan, program unggulan lainnya untuk pengendalian inflasi pangan NTT yakni komitmen perluasan kerjasama antar daerah, penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa sarana dan prasarana pertanian hortikultura kepada kelompok tani, penanaman dan panen bersama komoditas hortikultura di lahan kelompok tani, dan penyerahan kredit merdeka oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) NTT.

"Untuk komitmen perluasan kerjasama antar daerah baik dengan skema government to government (G to G) maupun business to business (B to B) dengan mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)," ujar Viktor, Senin (24/10/2022).

Untuk 40.000 tanaman cabai lanjut Viktor, diberikan kepada rumah tangga tangga dan kelompok tani melalui tim penggerak PKK dan kelompok wanita tani, Aparatur Sipil Negara (ASN), pelopor penyuluh pertanian, serta mengikutsertakan peran Tentara Negara Indonesia (TNI) melalui Bintara Pembina Desa (Babinsa) di NTT.

Dia menyebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT juga turut melakukan Program Dedikasi untuk Negeri berupa penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) sebagai dukungan peningkatan produktivitas pertanian melalui modernisasi dan digitalisasi pertanian kepada Kelompok Tani Prima Tani di Kecamatan Laura.

Kemudian, penanaman perdana komoditas hortikultura (cabai merah) di lahan kelompok tani Gokat Indah di Kecamatan Laura dan kelompok tani Kadughu Mopir di Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya, serta panen bersama komoditas hortikultura (cabai rawit) di lokasi penanaman hortikultura Wewewa Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya.

"Program kelima itu, penyerahan kredit merdeka oleh BPD NTT kepada kelompok tani guna mempermudah akses pembiayaan kepada kelompok petani, sehingga diharapkan terbentuknya kelompok petani yang kuat dan mandiri baik secara kelembagaan maupun secara finansial,"ujar Viktor.

Viktor berharap, lima program unggulan tersebut diharapkan akan mengakselerasi terbentuknya ketahanan pangan daerah dan nasional, serta berkontribusi pada pengendalian inflasi pangan.

Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati, mengajak seluruh pihak di NTT, untuk menggelorakan semangat dan berjuang bersama dalam mengendalikan inflasi khususnya inflasi pangan.

Hal tersebut lanjut Agus, mengingat saat ini Indonesia tengah dihadapkan pada berbagai tantangan seperti ketidakpastian ekonomi global dan risiko stagflasi.

Dia mengatakan, sinergi dan langkah bersama yang dapat ditempuh ditujukan untuk mengendalikan inflasi pangan pada 2022.

Kondisi ini karena inflasi pangan memiliki bobot yang cukup besar dari komposisi pengeluaran masyarakat, sehingga pengendalian inflasi akan memberikan dampak sosial yang besar untuk kesejahteraan masyarakat.

"Upaya sinergi antar daerah diperlukan untuk mencukupi kelangkaan pangan serta meningkatkan kapasitas produksi sebagai langkah antisipasi gejolak ketahanan pangan,"ujar Agus.

https://money.kompas.com/read/2022/10/24/214000226/atasi-inflasi-pangan-di-ntt-40.000-bibit-cabai-disebar-di-pulau-sumba

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke