Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Strategi PGE Capai Bauran Energi EBT 23 Persen di Tahun 2025

Untuk mencapai hal tersebut, PGE menerapkan beberapa strategi, diantaranya memanfaatkan pembangkit listrik panas bumi atau geotermal.

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, pembangkit listrik panas bumi dinilai mampu menghasilkan energi dalam jumlah besar dan ramah lingkungan.

Menurut Presiden Direktur PT Pertamina Geothermal Energy Ahmad Yuniarto, panas bumi tidak hanya dalam aspek produksi tetapi juga aspek penggunaan, sehingga berperan positif dalam transisi energi di Tanah Air.

“Sebagai salah satu komponen utama bauran energi menjadi pilihan karena karakteristiknya yang ramah terhadap lingkungan,” kata Ahmad dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (8/2/2023).

Ahmad mengatakan, pada saat menjalankan proses pengembangan dan pembuatan, tenaga panas bumi sepenuhnya juga hampir bebas dari emisi. Tidak ada karbon yang digunakan untuk produksi, kemudian seluruh prosedur juga telah bebas dari sulfur yang umumnya telah dibuang dari proses lainnya yang dilakukan.

“Itu keuntungan menggunakan energi panas bumi jika dibandingkan dengan energi konvensional. Jika dibandingkan dengan sesama energi baru terbarukan, panas bumi tidak memiliki dampak terhadap ekologi maupun limbah radioaktif, teknologi yang sudah lebih mature, dan stabil seiring dengan tingginya potensi yang dimiliki Indonesia,” ujar Ahmad.

“Sebagai salah satu negara dengan jumlah gunung api terbanyak, potensi panas bumi yang dimiliki Indonesia memang menjadi yang terbesar di dunia. Indonesia memiliki potensi besar cadangan energi baru terbarukan, salah satunya yaitu panas bumi dengan potensi yang mencapai 29.544 MW,” lanjut Ahmad.

Direktur Panas Bumi, Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Harris Yahya mengatakan, pemerintah tengah mempercepat pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Indonesia.

Harris mengungkapkan pemanfaatan EBT di Indonesia baru sekitar 0,3 persen dari total potensi. Untuk itu, pemerintah meluncurkan sejumlah program untuk mendorong EBT, di antaranya insentif pajak seperti pada panas bumi maupun kepastian harga pada EBT.

“Pada 2030, pemerintah menargetkan pembangunan PLTP dengan kapasitas sebesar 3.355 MW untuk memenuhi target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025. Itu sudah tercantum dalam RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) 2021-2030,” ungkap Harris.

https://money.kompas.com/read/2023/02/10/100000426/strategi-pge-capai-bauran-energi-ebt-23-persen-di-tahun-2025

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke