Langkah tersebut diambil perusahaan yang berbasis di California itu dengan maksud mencari pembeli setelah gagal mengamankan pendanaan jangka panjang yang diperlukan untuk memulihkan diri dari kegagalan pengorbitan roket pada Januari lalu.
Melalui keterangan resmi, Virgin Orbit menyatakan, perusahaan telah mengajukan kebangkrutan sesuai dengan Bab 11 Kepailitan, di mana perusahaan masih bisa melanjutkan bisnis selama berupaya melakukan restrukturisasi utang.
"Selama kita melakukan upaya terbaik untuk mengatasi permasalahan keuangan dan mengamankan pendanaan tambahan, kita perlu melakukan langkah terbaik untuk bisnis," ujar Chief Executive Virgin Orbit, Dan Hart, dilansir dari CNN, Rabu (5/3/2023).
Hart percaya, dengan teknologi peluncuran satelit atau roket canggih yang dimiliki perusahaan akan menarik minat investor untuk membeli perusahaan.
Selama proses pencarian pembeli berlangsung, perusahaan saudara Virgin Orbit, Virgin Investments, berencana menyuntikan dana sebesar 31,6 juta dollar AS untuk membantu likuiditas perusahaan.
Adapun pengumuman pengajuan kebangkrutan muncul selang beberapa hari lalu perusahaan menyampaian langkah pemangkasan hubungan kerja terhadap 85 persen tenaga kerjanya untuk memangkas biaya perusahaan.
Sebagai informasi, Virgin Orbit ditemukan pada 2017 dengan tujuan awal membuat roket kecil disebut LauncherOne, yang dapat mengirimkan satelit ringan untuk mengorbit secara cepat dan murah.
https://money.kompas.com/read/2023/04/05/052443226/perusahaan-antariksa-milik-miliarder-inggris-ajukan-kebangkrutan