Sementara pendapatan emiten berkode BFIN ini mencapai Rp 3,2 triliun, atau tumbuh 30,3 persen secara tahunan.
Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan, pertumbuhan pendapatan dipengaruhi peningkatan penyaluran pembiayaan dan sumber pendanaan yang lebih kompetitif.
"Sumber pendanaan BFI Finance paling besar berasal dari pinjaman bank mata uang rupiah serta surat utang (bonds)," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (27/7/2023).
Ia menambahkan, BFI Finance mencatat pembiayaan baru sampai semester I-2023 mencapai Rp 10,3 triliun, atau tumbuh 20,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dalam periode yang sama, BFI mencatat aset Rp 25,2 triliun, atau tumbuh 38,8 persen secara tahunan.
"Sejak 2011 hingga saat ini, perusahaan telah tumbuh lima kali lipat secara aset, revenue, dan ekuitas," imbuh dia.
Selain itu, BFI Finance mencatat kredit macet atau non performing financing (NPF) bruto ada pada level 1,94 persen per Juni 2023.
Lebih rinci, Sudjono menjelaskan, protofolio pembiayaan BFI Finance masih didominasi oleh refinancing atau pembiayaan dengan jaminan (collateral).
Sebagai informasi, pembiayaan BFI Finance didominasi oleh pembiayaan berjaminan kendaraan roda empat sebesar 56,5 persen dan pembiayaan alat berat dan permesinan 13,5 persen.
https://money.kompas.com/read/2023/07/27/141200326/bfin-cetak-laba-bersih-rp-848-4-miliar-pada-semester-i-2023