Digital Banking Head Bank BTPN Irwan Tisnabudi mengatakan, kejahatan siber yang pernah dialami nasabah Jenius adalah social engineering dan carding.
Social engineering adalah salah satu metode yang digunakan oleh hacker untuk memperoleh informasi tentang targetnya, dengan cara meminta informasi itu langsung kepada korban atau pihak lain yang mempunyai informasi itu.
Irwan mengatakan, sebagai pihak perbankan, Jenius terus memberikan edukasi kepada nasabah untuk menjaga data pribadi. Selain itu, kata dia, aplikasi Jenius kini hanya bisa digunakan dalam satu perangkat saja.
"Sejak kejadian social engineering itu kita lakukan inisitiaf. Dulu aplikasi Jenius itu multi device bisa dibuka di android, iPad, kita buka pakai Jenius dua-duanya bisa, kenyataannya kondisi itu sangat menguntungkan nasabah tapi itu harus kita tutup karena apa? Karena hacker bisa mengakses lewat hpnya," kata Irwan di Jakarta Pusat, Selasa (22/8/2023).
Irwan mengatakan, pihaknya juga melakukan perlindungan data nasabah dari kejahatan siber carding.
Ia mengatakan, untuk menghindari kejatahan carding, kartu kredit yang dikeluarkan Jenius tidak memiliki nomor CVV dan expired date. Kedua hal tersebut, kata dia, hanya bisa dilihat nasabah melalui aplikasi.
"Ketika kita keluarkan kartu kredit Jenius enggak ada CVV dan expired date cuma ada 16 digit karena dengan data itu anda bisa transaksi. Terus CVV-nya di mana? Di aplikasi dan itu hanya nasabah yang punya akses, jadi itu cara kita memberikan proteksi pada data nasabah," ujarnya.
Terakhir, Irwan berpesan agar seluruh nasabah melindungi data pribadi dan tidak sembarangan menyebarkan informasi akun perbankan pada orang lain.
"Jadi kita meskipun diawasi OJK tapi kita juga build trust untuk pengguna kita, kita juga punya PR memberikan edukasi kepada nasabah," ucap dia.
https://money.kompas.com/read/2023/08/23/083000526/cara-jenius-lindungi-data-nasabah-dari-kejahatan-siber-