Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kurangi Jejak Karbon, UNTR Jajaki Bisnis Energi Terbarukan

Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis menjelaskan, perusahaan berupaya menurunkan seluruh emisi yang berasal dari kegiatan operasional perusahaan di seluruh lini bisnis.

"Lain lini bisnis, lain upaya," kata dia dalam Workshop Wartawan, Rabu (23/8/2023).

Sebagai gambaran sebut dia, emisi di lini bisnis kontraktor penambangan lebih banyak berasal dari alat berat yang dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA).

Untuk menurunkan emisi, UNTR sudah mengadopsi penggunaan biofuel atau bahan bakar hayati.

"Biofuel dengan kadar berapapun, kami siapkan alat berat kami bisa mengadopsinya, makin tinggi biofuel, makin banyak reduksi emisi yang dapat dilakukan," imbuh dia.

Selain itu, pengurangan jejak karbon juga dilakukan di kantor utama perusahaan bersandi saham UNTR yang telah mendapatkan sertifikasi bangunan hijau (green buliding).

"Bahkan kami dapat sertifikat net zero healty building. Jadi kami mengadopsi pendekatan teknologi untuk bisa lebih ramah lingkungan," imbuh dia.

Lebih lanjut, UNTR juga melakukan forestasi hutan lahan kritis untuk bisa menyerap karbon lebih banyak.

"Dihitung, sampai dengan 2030 kami bisa kontribusi untuk reduksi emisi sebanyak 30 persen," tambah dia.

Di sisi lain, Sara mengatakan, UNTR mulai mengintip peluang untuk menimba pendapatan dari bisnis energi terbarukan.

"Apakah kami akan mengoperasikan power plant berbasis waste energy, atau berbasis geothermal, itu bagian dari bisnis model resiliensi juga," tutup dia.

https://money.kompas.com/read/2023/08/23/211300826/kurangi-jejak-karbon-untr-jajaki-bisnis-energi-terbarukan

Terkini Lainnya

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke