Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Langkah Menjadi Pemimpin yang Mendengarkan

Oleh: Rangga Septio Wardana dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Komunikasi merupakan salah satu aspek penting dalam kepemimpinan. Pasalnya, pemimpin dengan kemampuan komunikasi yang efektif akan berhasil dalam memengaruhi anggotanya untuk mencapai tujuan bersama.

Selain itu, komunikasi juga diperlukan untuk membangun komitmen dan loyalitas anggota. Namun, kemampuan komunikasi yang diperlukan dalam kepemimpinan bukan hanya sekadar berbicara, tetapi juga mendengarkan pendapat anggotanya.

Hal ini pun menjadi pembahasan dalam siniar Obsesif bertajuk “Pemimpin Itu Harus Pintar Mendengarkan” dengan tautan akses s.id/ObsesifDengar.

Pemimpin yang memiliki kemampuan mendengarkan dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki anggotanya. Dilansir dari Enterprisers Project, mendengarkan merupakan kemampuan untuk membangun kepercayaan dan menumbuhkan loyalitas.

Selain itu, mendengarkan memiliki manfaat untuk mengembangkan fondasi dari kesadaran dan kecerdasan emosional. Hal ini dapat berdampak baik bagi perkembangan organisasi atau perusahaan.

Menurut Harvard Business School, perusahaan semakin mencari pemimpin yang memiliki kemampuan mendengarkan dengan empati, menerima masukan, dan memengaruhi anggotanya untuk mencapai tujuan bersama.

Lantas, bagaimana cara mengembangkan kemampuan mendengarkan yang efektif?

1. Mulai dengan Mendengarkan Secara Aktif

Setiap orang harus berusaha menjadi pendengar yang aktif. Hal ini dapat dilakukan dengan hadir sepenuhnya dalam percakapan dan fokus dengan ucapan orang lain.

Hindari aktivitas yang dapat mengganggu saat sedang mendengarkan orang lain, seperti bermain ponsel dan lain-lain. Lebih baik melakukan kontak mata langsung dan mematikan notifikasi agar bisa lebih fokus dengan pembicaraan.

Terkadang, perhatian yang terbagi bisa membuat orang lain kesal dan malas melanjutkan percakapan. Selain itu, hindari juga untuk menyela pembicaraan atau terburu-buru memberikan tanggapan.

2. Memberikan Tanggapan

Sebenarnya memberikan tanggapan saat mendengarkan orang lain tak selamanya harus dilakukan. Tetapi, tanggapan terkadang diperlukan untuk menunjukkan banyak hal tentang kualitas diri saat mendengarkan.

Sebelum memberikan tanggapan, pikirkan dulu apakah tanggapan itu hanya sekadar basa-basi atau karena merasa terlibat dalam pembicaraan.

Selain itu, coba untuk memberikan tanggapan yang penuh perhatian. Tanggapan ini bisa dilakukan dengan pertanyaan tindak lanjut untuk memperoleh pemahaman dan informasi yang lebih mendalam.

3. Mendengarkan dengan Mendalam

Kemampuan mendengarkan dapat dikembangkan dengan terlibat dan fokus dalam pembicaraan. Hal ini akan menunjukkan keinginan untuk lebih memahami dan terhubung dengan pembicaraan.

4. Meningkatkan Kesadaran Diri

Kemampuan mendengarkan dimulai dengan kesadaran diri. Pemimpin tak mungkin mendengarkan secara mendalam dan terbuka jika pikiran dan perasaannya tak selaras.

Maka dari itu, pastikan untuk selalu fokus saat mendengarkan orang lain. Kesadaran diri juga diperlukan agar pendengar dapat menerima dan belajar mengenai informasi dan perspektif baru. Hal ini akan bermanfaat untuk memunculkan ide-ide yang kreatif.

Pemimpin yang hebat adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk mendengarkan ide dan aspirasi anggotanya.

Dengarkan informasi lengkapnya dalam siniar Obsesif episode “Pemimpin Itu Harus Pintar Mendengarkan” di Spotify dengan tautan akses s.id/ObsesifDengar.

Dengarkan pula episode lainnya yang tak kalah menarik dan menginspirasi dalam siniar Obsesif di Spotify, Noice, dan juga TipTip (khusus konten LED Talk) melalui tautan berikut tiptip.co/p/ObsesifLEDTalk.

https://money.kompas.com/read/2023/09/24/180000926/4-langkah-menjadi-pemimpin-yang-mendengarkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke