Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Pertanyaan Keuangan yang Harus Diajukan ke Pasangan Sebelum Menikah

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum menikah, mungkin Anda sudah mengenal pasangan secara mendalam. Namun, tidak peduli seberapa dalam Anda mengenal pasangan, pembicaraan tentang keuangan perlu dilakukan sebelum menikah.

Meskipun membicarakan tentang uang pada setiap tahap hubungan adalah hal yang berguna, ada beberapa pertanyaan yang perlu diajukan sebelum menikah.

Dikutip dari Well and Good, Selasa (17/10/2023), secara hukum, pendapatan dan utang Anda dan pasangan akan saling terkait.

“Menikah dan mungkin membangun keluarga bisa melibatkan banyak topik keuangan, seperti membeli properti, memiliki anak dan membiayai mereka kuliah, serta mencari tahu bagaimana Anda ingin menghabiskan masa pensiun dan bagaimana Anda mampu melakukannya,” ujar Lisa Fischer, chief lending and growth officer di fintech Mission Lane.

Dalam konteks tersebut, hanya mengasumsikan bahwa pasangan akan selaras dengan nilai finansial Anda tanpa menanyakan pertanyaan keuangan secara langsung adalah sebuah pertaruhan besar.

Dalam survei tahun 2019 yang dilakukan oleh SunTrust, 88 persen responden yang pernah atau sedang menikah mengatakan bahwa mereka menganggap penting untuk mendiskusikan keuangan sebelum menikah.

Namun, dalam survei yang sama, hanya 51 persen yang melaporkan melakukan hal tersebut, yang mencerminkan keengganan untuk terbuka mengenai keuangan.

Menurut Megan Ford, PhD, LMFT, terapis keuangan di aplikasi kesehatan finansial Stackin, pasangan Anda mungkin memiliki proses berpikir dan praktik yang berbeda dengan uang.

"Jadi daripada melakukan interaksi dengan niat untuk mengoreksi, mengubah, atau meyakinkan, lakukan percakapan dengan pola pikir bahwa Anda ada di sana untuk mempelajari lebih lanjut tentang mereka," saran Ford.

Hanya dengan landasan yang terbuka dan jujur Anda kemudian dapat mendiskusikan tujuan jangka pendek dan jangka panjang serta menciptakan visi bersama untuk masa depan Anda dan pasangan.

Visi tersebut dapat dan kemungkinan akan berubah seiring berjalannya waktu, begitu pula dengan realitas finansial Anda masing-masing.

Rencanakan untuk berbicara dengan pasangan secara rutin mengenai uang dengan cara yang sesuai untuk Anda.

"Terutama jika ada perubahan dalam pendapatan atau pekerjaan, pelaporan pajak dan bonus, dan sebelum atau selama peristiwa besar dalam hidup," ungkap Lauren Wybar, CFP, penasihat senior di Vanguard Personal Adviser Services.

Berikut beberapa pertanyaan keuangan yang harus diajukan ke pasangan sebelum menikah.

1. Bagaimana kehidupan finansialmu saat tumbuh dewasa?

Pendekatan kita dalam membelanjakan dan menabung sebagian besar berakar pada makna yang kita berikan padanya. Untuk memahami arti uang bagi pasangan, penting untuk bertanya tentang lingkungan di mana mereka dibesarkan, kata Ford.

“Keyakinan dan perilaku finansial orang-orang yang membesarkan kita berdampak besar pada cara kita menangani uang di masa dewasa,” tutur dia.

Misalnya, tumbuh di lingkungan yang selalu kekurangan uang mungkin membuat pasangan menganut pola pikir kelangkaan sebagai orang dewasa dan memprioritaskan menabung daripada membelanjakan uang.

Atau, mungkin seringnya orang tua mengatakan “tidak” ketika mereka meminta mainan atau pakaian baru membuatnya lebih leluasa membelanjakan uangnya untuk membeli barang-barang yang mereka inginkan ketika dewasa, karena mereka sekarang mempunyai hak dan sarana untuk melakukannya.

Apa pun kasusnya, mengetahui pola keuangan pasangan dapat membantu Anda lebih memahami dari mana asal mula kebiasaan atau masalah finansial mereka, dan berempati terhadap mereka, sebut Ford.

Dengan cara ini, Anda juga mengalihkan perhatian Anda pada akar penyebab perilaku keuangan, yang dapat membantu menghilangkan rasa malu dan bersalah yang sering menyertainya.

2. Apakah kamu mempunyai utang?

Meskipun Anda mungkin tidak bertanggung jawab secara hukum atas utang yang dimiliki pasangan sebelum menikah, mengetahui apakah pasangan Anda sedang melunasi kredit mobil, kartu kredit, atau utang lainnya merupakan kebutuhan praktis.

Memiliki utang tidak hanya memengaruhi skor kredit pasangan dan pada gilirannya, kemampuan bersama Anda untuk mendapatkan persetujuan pinjaman serta kemampuan untuk berkontribusi pada pengeluaran rutin.

Namun, hal ini juga bisa menandakan kecenderungan untuk menimbun lebih banyak utang selama pernikahan, yang pada titik ini Anda bisa terjerumus ke dalam bahaya.

Jika Anda mengetahui bahwa pasangan memang memiliki utang, gunakan hal tersebut sebagai dorongan untuk mengajukan pertanyaan tambahan dan menyelaraskan rencana, kata Fischer.

Pertanyaannya adalah apakah pasangan sudah memiliki rencana untuk melunasinya? Maukah Anda membantu mereka melakukannya?

Dan jika Anda sendiri memiliki utang, bagaimana Anda dan pasangan dapat membuat rencana untuk melunasi utang Anda dan utang dia?

Memahami jumlah total utang yang Anda tanggung bersama adalah satu-satunya cara untuk merencanakan secara efektif dan menyesuaikan kebiasaan belanja Anda jika diperlukan, kata Wybar.

3. Bagaimana kita membagi pengeluaran dan tanggung jawab keuangan lainnya?

Apakah Anda menggabungkan keuangan Anda dan membagi semua pengeluaran di tengah-tengah, membaginya secara tidak merata, atau memisahkan beberapa hal dan beberapa hal digabungkan pada akhirnya adalah keputusan pribadi.

Tdak ada yang benar atau salah. Namun, yang benar adalah Anda perlu mendiskusikan topik tersebut dan mencapai konsensus bersama.

“Bicaralah mengenai tugas keuangan dan siapa yang akan bertanggung jawab atas hal tersebut, setidaknya pada awalnya,” saran Ford.

Mungkin, misalnya, naluri pertama Anda adalah membagi pengeluaran menjadi dua bagian. Namun, setelah merenungka gaji Anda, Anda merasa bahwa hal ini terasa tidak adil.

"Dalam hal ini, penting untuk menyuarakan kekhawatiran Anda terlebih dahulu, daripada menunggu sampai tiba waktunya untuk melunasi semuanya hanya untuk mengetahui bahwa Anda tidak sependapat,” kata Fischer.

4. Bagaimana proses penganggaranmu?

Mencari tahu bagaimana pasangan saat ini menganggarkan dananya, baik melalui anggaran yang terkoordinasi atau melalui pendekatan yang lebih bebas, dapat membantu Anda membuat atau menyusun kembali anggaran bulanan atau tahunan bersama untuk pengeluaran yang telah Anda sepakati.

“Berbicara tentang penganggaran juga membantu Anda menjelaskan apa yang penting bagi Anda, apa yang Anda hargai, dan berapa banyak yang ingin Anda belanjakan versus simpan secara rutin,” tutur Fischer.

Dalam percakapan ini, Anda juga dapat menetapkan aturan dasar seputar pengeluaran pribadi, kata Ford. Misalnya, bisakah Anda masing-masing membelanjakan uang secara bebas menggunakan rekening bersama?

Lalu bagaimana dengan kartu kredit individu? Atau, apakah Anda setuju bahwa semua pembelian di atas nilai tertentu yang ditentukan harus didiskusikan bersama?


Menyepakati kebiasaan belanja pribadi seperti ini dapat mengurangi ketegangan seputar anggaran bersama.

5. Apa tujuan dan impian finansialmu?

Mendapatkan gambaran yang baik tentang aspirasi besar pasangan dapat membantu Anda mengetahui bagaimana aspirasi tersebut selaras atau bertentangan dengan aspirasi Anda, dan bagaimana Anda dapat bekerja sama dalam rencana keuangan yang mendukung keduanya.

Meskipun hal-hal seperti perjalanan dalam daftar keinginan atau memiliki banyak anak atau pensiun dini mungkin tampak jauh dari harapan, tujuan besar ini memerlukan perencanaan keuangan yang matang.

"Yang pada akhirnya akan memengaruhi cara Anda memandang, membelanjakan, dan menghemat uang bersama pasangan, mulai dari sekarang," jelas Wybar.

“Misalnya, mungkin impian terbesar pasangan adalah menabung secara agresif dan pensiun dini, yang mungkin berarti mereka hidup hemat dan mungkin mengorbankan kemewahan sehari-hari,” terang Ford.

“Apakah itu mimpi yang ingin Anda investasikan, atau apakah Anda memimpikan lebih banyak kesenangan di sini dan saat ini?” imbuh dia.

Membicarakan perbedaan-perbedaan ini sekarang dapat membantu Anda mengetahui bagaimana pendapatan, pengeluaran, atau kebiasaan menabung Anda mungkin perlu diubah selama pernikahan untuk mendukung impian yang berbeda.

Dengan demikian, Anda dapat menghindari kejutan dan konflik di kemudian hari.

Itu tidak berarti bahwa impian dan tujuan Anda tidak dapat berubah seiring waktu.


“Fleksibilitas adalah salah satu kunci untuk menjaga dinamika pasangan uang yang sehat dari waktu ke waktu,” ujar Ford.

“Jika sesuatu yang Anda pikir akan berhasil pada awalnya tidak berjalan dengan baik dalam praktiknya, rasakan kekuatan untuk menyampaikannya kepada pasangan Anda dan mulai melakukan perubahan," sebut dia.

https://money.kompas.com/read/2023/10/17/091400626/5-pertanyaan-keuangan-yang-harus-diajukan-ke-pasangan-sebelum-menikah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke