Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pembiayaan Perbankan Syariah Berharap pada Konsumsi Rumah Tangga

Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk Banjaran Surya Indrastomo mengatakan, hal tersebut didorong dengan kondisi suplai dan manufaktur yang berada di zona ekspansif dan keyakinan konsumen yang terjaga.

Selain itu, aktivitas pemilu diprediksi akan menjadi salah satu katalis positif tahun depan. Seiring dengan itu, perbankan syariah berharap pertumbuhan konsumsi rumah tangga bisa mendongkrak pembiayaan.

"Semakin tinggi konsumsi kami expect akan ada peningkatan pembiayaan syariah yang lebih tinggi dari pertumbuhan nasional," kata dia dalam acara BSI Sharia Economic Outlook 2024, Jumat (17/11/2023).

Namun begitu, perbankan syariah juga menghadapi tantangan lain di masalah pendanaan. Proyeksi jangka panjang untuk normalisasi kondisi moneter adalah mengembalikan Alat Likuid Dana Pihak Ketiga (Al DPK) ke kondisi sebelum pandemi.

"Sekarang itu posisinya ada di 25 persen, kondisi normalnya 18 persen, tapi ini masalah waktu. Kami berharap otoritas melakukannya pelan-pelan," imbuh dia.

Banjaran menegaskan, ketersediaan likuiditas menentukan harga dan kemungkinan penyaluran pembiayaan ke sektor yang lebih luas.

Saat ini, masih terdapat kebutuhan likuiditas dari sisi rupiah dan dollar. Adapun kondisi keterbatasan ini paling dirasakan oleh bank kecil yang harus menjaga likuiditas dengan berbagai cara.

"Dia harus kompetitif, tapi biaya dana (cost of fund) naik terus, ini yang harus diperhatikan," ungkap dia.

Secara umum, Banjaran menjelaskan, tingkat konsumsi diproyeksikan masih akan tumbuh kuat di tengah ketatnya kebijakan moneter global dan domestik.

"Dengan kuatnya tingkat konsumsi dalam negeri kita bisa berharap bahwa perekonomian masih dapat terjaga," tutup dia.

https://money.kompas.com/read/2023/11/17/204100326/pembiayaan-perbankan-syariah-berharap-pada-konsumsi-rumah-tangga

Terkini Lainnya

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke