Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ditopang Pertanian dan Konsumsi, Ekonomi Jabar Tetap Tumbuh Pada 2024

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat Erwin Gunawan Hutapea mengatakan, pada 2024 sejumlah sektor diperkirakan mengalami penguatan. Di antaranya sektor pertanian dan konsumsi.

"Sehingga di tengah tantangan itu 2024 keliatannya kita tetap optimis bahwa 2024 kita bisa tumbuh lebih baik daripada 2023," ungkap dia dalam Bisnis Indonesia West Java Economic Outlook 2024, di Bandung, Sabtu (9/12/2023).

Menurut dia, sektor pertanian kemungkinan akan segera menggeliat di 2024 lantaran dampak El Nino mulai mereda.

Di 2023 sendiri, produksi pertanian merosot sehingga berdampak pada lonjakan harga pangan dari produk pertanian.

"Sektor pertanian juga kita harapkan pertumbuhan yang lebih bagus dan stabilitas harga yang selama ini banyak dikontribusi oleh produk produk pertanian yang terganggu produksinya karena el nino lebih baik di 2024 sehingga dengan situasi itu kita berharap 2024 kita bisa tumbuh lebih baik dan kami cukup optimis," jelasnya.

Selain itu, ia juga menilai kontestasi politik Pemilihan Presiden, Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Kepala Daerah akan berkontribusi terhadap peningkatan geliat konsumsi masyarakat.

"Tentunya ini juga akan membuat geliat ekonomi domestik itu lebih tinggi fenomena nya seperti itu kalau ada Pilpres, Pileg, Pilkada, euforia itu akan menyebabkan konsumsi lebih tinggi," imbuhnya.

Sehingga, pihaknya berharap dengan stabilitas harga yang terjaga dan konsumsi lebih baik, akan menjadi salah satu motor penggerak perekonomian setidaknya di kuartal I dan kuartal IV 2024.

"Karena Pilpres, Pilegnya di kuartal I dan Pilkadanya di kuartal IV 2024," jelasnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Disperindag Jawa Barat Noneng Komara Nengsih menilai, pada 2023 kinerja ekspor Jawa Barat menunjukkan tren positif.

Hal tersebut ditunjukkan dengan neraca perdagangan Jawa Barat yang selalu mengalami surplus.

"Secara kumulatif Januari-Oktober 2023 total neraca perdagangan Jawa Barat surplus 20.57 miliar dollar AS," jelasnya.

Dalam hal pengendalian inflasi pun Noneng optimistis Jawa Barat akan memertahankan tren positifnya sehingga akan menopang daya beli masyarakat dengan kolaborasi bersama seluruh stakeholders.

"Inflasi Jawa Barat terkendali dalam sasaran, menurun dari 6,17 persen di Februari 2023 menjadi 2,85 persen di November 2023 (yoy). Dengan terkendalinya inflasi, daya beli masyarakat akan meningkat, sehingga permintaan domestik juga akan meningkat," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Apindo Jabar Ning Wahyu Astutik mengaku optimistis Jawa Barat akan menjadi destinasi investasi favorit bagi investor. Untuk itu kepala daerah diharapkan bisa menghadirkan ekosistem investasi yang kondusif demi serapan tenaga kerja yang baik.

"Jawa Barat ini masih dilihat strategis, namun memang ada sejumlah catatan yang harus dilakukan untuk mengakselerasi pertumbuhan investasi," imbuhnya.

Pasalnya, untuk menjaga arus investasi ke Jawa Barat, dibutuhkan peran serta stakeholders baik pemerintah, asosiasi, swasta, APH dan pihak lainnya.

"Ini harus dilakukan bersama, untuk menjaga juga perekonomian Jawa Barat," jelasnya.

https://money.kompas.com/read/2023/12/10/070027226/ditopang-pertanian-dan-konsumsi-ekonomi-jabar-tetap-tumbuh-pada-2024

Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke