Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Faktor Produksi Paling Utama Menurut Pendekatan Secara Ekonomi

KOMPAS.com - Faktor produksi paling utama menurut pendekatan secara ekonomi adalah material berupa sumber daya alam. Setidaknya ada 4 jenis faktor produksi.

Mengutip Buku Teori Ekonomi Mikro yang ditulis Sunarno Sastro Atmodjo, Andy Sukrisno, dan Eka Susilowati (2021), tanah atau sumber daya alam adalah faktor produksi utama.

Kendatin demikian, faktor produksi lainnya juga tak kalah penting seperti manusia (tenaga kerja), modal (capital), dan kewirausahaan (entepreneurship).

Tanah, sebagai faktor produksi, merujuk pada semua sumber daya alam yang digunakan dalam proses produksi. Ini termasuk bukan hanya tanah pertanian, tetapi juga sumber daya alam lainnya yang dapat ditemukan di alam.

Tanah sebagai faktor produksi

Berikut adalah beberapa contoh peran tanah sebagai faktor produksi:

1. Pertanian

Tanah digunakan sebagai tempat untuk menanam tanaman dan mengembangkan kegiatan pertanian. Lahan pertanian yang subur mendukung pertumbuhan tanaman pangan, sayuran, dan buah-buahan.

2. Pertambangan

Sumber daya alam seperti logam, batu bara, minyak, dan gas alam ditemukan di dalam tanah. Tanah berperan sebagai tempat pengeboran dan ekstraksi untuk memperoleh sumber daya mineral dan energi.

3. Kehutanan

Hutan tumbuh di atas tanah dan menyediakan kayu, serat, dan berbagai produk hutan lainnya. Tanah juga berperan dalam memelihara ekosistem hutan dan mendukung keanekaragaman hayati.

4. Pembangunan

Tanah digunakan untuk membangun fasilitas-fasilitas seperti rumah, perkantoran, pabrik, dan infrastruktur lainnya. Tanah di perkotaan menjadi kritis untuk pengembangan kawasan pemukiman dan komersial.

5. Pertanian perkotaan

Tanah digunakan untuk kegiatan pertanian perkotaan, seperti kebun sayur vertikal atau lahan pertanian di perkotaan. Ini mendukung produksi makanan lokal dan berkontribusi pada ketahanan pangan.

6. Energi terbarukan

Tanah dapat digunakan untuk membangun fasilitas energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga angin atau surya. Ini melibatkan penggunaan tanah untuk penempatan turbin angin atau panel surya.

Tanah sebagai faktor produksi memainkan peran penting dalam menyediakan sumber daya alam yang mendukung berbagai sektor ekonomi.

Pemeliharaan dan pengelolaan yang berkelanjutan terhadap tanah sangat penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem dan memastikan ketersediaan sumber daya untuk generasi mendatang.

Tentang faktor produksi

Faktor produksi adalah masukan atau input yang diperlukan untuk memproduksi suatu barang atau jasa yang bernilai ekonomi.

Ada 4 faktor produksi utama meliputi tanah, tenaga kerja, kewirausahaan, dan modal. Faktor produksi turunan adalah teknologi dan inovasi.

Menurut paham kapitalisme, di banyak negara faktor produksi paling banyak dikendalikan oleh pemilik usaha dan investor. Itu sebabnya, individu yang banyak mengendalikan faktor produksi tentunya paling banyak menikmati keuntungan.

Sementara dalam sistem ekonomi sosialisme, negara lebih banyak memegang kendali faktor-faktor produksi. Sehingga hasilnya kemudian sebagian besar dibagi merata ke seluruh rakyat.

Kesimpulannya, faktor produksi paling utama menurut pendekatan secara ekonomi adalah sumber daya alam dalam bentuk tanah atau material.

https://money.kompas.com/read/2023/12/15/111852726/faktor-produksi-paling-utama-menurut-pendekatan-secara-ekonomi

Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke