Menurut Teten hal itu dinilai penting untuk menemukan skema penyaluran KUR yang tepat bagi UMKM.
"Saya kira sudah waktunya KUR dievaluasi karena tidak efektif lah," ujarnya dalam acara Refleksi 2023 dan Outlook 2024 di Gedung Smesco, Jakarta, Kamis (21/12/2023).
Teten mengatakan, perbankan harus mencari penyaluran kredit yang cocok dengan UMKM. Ia mengatakan, mekanisme kredit dengan mensyaratkan agunan tidak cocok untuk UMKM. Karenanya, Teten mendorong perbankan menggunakan credit scoring.
"Kalau saya sih kami menawarkan mestinya pake credit scoring dan perbankan tidak harus investasi lagi, sudah banyak perusahaan swasta aplikasi yang bisa membantu perbankan melakukan scoring," tuturnya.
Lebih lanjut, Teten mengatakan, penyaluran kredit ke UMKM harus dipermudah mengingat UMKM membuka 97 persen lapangan kerja namun pembiayaan perbankan lebih banyak ke korporasi.
Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) ke UMKM per hingga 21 Desember 2023 baru mencapai Rp 358,4 miliar kepada 4.865 UMKM.
Adapun realisasi KUR secara total mencapai Rp 250,3 triliun per 21 Desember 2023. Angka tersebut baru 84,28 persen dari target penyaluran KUR tahun ini.
https://money.kompas.com/read/2023/12/21/175023926/menkop-teten-minta-penyaluran-kur-umkm-dievaluasi