Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Basa-basi Ekonomi Digital

Tentu, gagasan yang saya maksud adalah gagasan substantif agar tidak menyisakan banyak pertanyaan.

Sayangnya, materi debat ketiga cawapres pada isu ini masih dominan retorika. Mereka terjebak pada ulasan umum tentang “digitalisasi yang tak terhindarkan” dan “potensi besar yang dimiliki Indonesia”.

Namun, hingga debat berakhir, saya masih menyimpan pertanyaan: apa yang sesungguhnya ingin mereka lakukan agar potensi ekonomi digital di Indonesia benar-benar kita raih?

Sejumlah studi The SMERU Research Institute sepanjang 2019-2022, mengindikasikan pentingnya pemerintah menyusun kerangka kebijakan nasional ekonomi digital yang inklusif dan berkualitas.

Kerangka ini akan memandu pemerintah dalam menatakelola institusi, regulasi, dan pendanaan dengan tujuan utama, yaitu menciptakan ekosistem ekonomi digital yang tidak hanya mampu bersaing secara global, tetapi juga dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.

Secara agregat, nilai ekonomi digital Indonesia saat ini diperkirakan paling besar di antara negara-negara ASEAN.

Kalkulasi Google, Temasek, Bain & Company menunjukan nilai total Gross Merchandise Volume (GMV) Indonesia pada 2020 sebesar 44 miliar dollar AS, jauh di atas Thailand (11 miliar dollar AS) dan Singapura (9 miliar dollar AS).

Namun, hasil berbeda akan kita jumpai bila perhitungannya dilakukan secara perkapita. Dibandingkan kedua negara tadi, nilai Indonesia (162 juta dollar AS) tak sampai setengah dari nilai GMV perkapita Thailand dan jauh tertinggal dari Singapura (1,5 miliar dollar AS).

Dengan jumlah penduduk yang besar, nilai ekonomi digital perkapita Indonesia mestinya jauh melesat di antara negara-negara ASEAN, bahkan dunia.

Namun, berbagai studi, termasuk studi yang dilakukan SMERU, menunjukkan ketimpangan digital di Indonesia menjadi ganjalan bagi prospek ekonomi digital yang besar.

PR ketimpangan digital

Kembali pada debat cawapres kemarin, saya sungguh menanti strategi mereka mengurangi ketimpangan digital.

Dari segi akses, sejauh mana pasangan capres dan cawapres memiliki terobosan untuk memeratakan infrastruktur digital ke wilayah perdesaan, daerah tertinggal, dan pulau-pulau kecil?

Apa yang akan mereka lakukan untuk menyediakan perangkat digital dan internet berkualitas yang murah hingga pelosok-pelosok nusantara?

Sejauh mana para paslon memiliki strategi untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia?

Bagaimana mereka akan mengafirmasi sektor-sektor usaha yang selama ini tertinggal, seperti pertanian dan perikanan, serta kelompok penduduk, seperti perempuan, masyarakat miskin dan rentan, penyandang disabilitas, dan lansia?

Dari sisi industri, apa gagasan mereka untuk mendorong sektor usaha melakukan inovasi dan mengadopsi teknologi digital yang aman dan efisien, serta mendukung usaha-usaha rintisan (start-up) agar bisa bertahan dan naik kelas?

Dari sisi pembangunan manusia, sejauh mana para paslon memiliki komitmen untuk meningkatkan keterampilan digital agar lebih banyak masyarakat berpartisipasi dalam ekosistem ekonomi digital?

Apa strategi mereka dalam meningkatkan tingkat literasi digital Indonesia yang tertinggal jauh dari erat kaitannya literasi dasar dan kualitas pendidikan di Indonesia?

Apa yang akan mereka lakukan untuk memperbanyak talenta digital sehingga dapat mengakselerasi transformasi digital yang kita harapkan?

Mungkin serangkaian pertanyaan ini sulit untuk diakomodasi dalam format debat yang diselenggarakan KPU. Namun, para paslon bukan tidak punya kesempatan untuk membedah gagasannya di forum lain, seperti di media mainstream atau pun media sosial.

Saya yakin, banyak masyarakat Indonesia, termasuk anak-anak muda, yang menanti pemikiran substantif para paslon ketimbang terus-menerus digempur gimmick di media sosial.

https://money.kompas.com/read/2023/12/26/130716826/basa-basi-ekonomi-digital

Terkini Lainnya

Wall Street Variatif, Nasdaq Menguat ke Level Tertinggi

Wall Street Variatif, Nasdaq Menguat ke Level Tertinggi

Whats New
Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Whats New
Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Whats New
Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke