Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyaluran Kredit Baru Perbankan Melesat pada Desember 2023

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan, penyaluran kredit baru perbankan kembali tumbuh pada Desember 2023. Pertumbuhan itu selaras dengan permintaan pembiayaan dari korporasi dan rumah tangga yang meningkat.

Berdasarkan data Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan BI, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru perbankan sebesar 73,3 persen pada Desember lalu. Angka itu lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 70,4 persen.

"Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Desember 2023 juga terindikasi meningkat dengan SBT sebesar 73,3 persen, lebih tinggi dibandingkan SBT pada bulan sebelumnya sebesar 70,4 persen," ujar Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya, Jumat (19/1/2024).

Jika dilihat secara rinci, kenaikan SBT terjadi di sebagian besar jenis bank. Tercatat SBT bank umum meningkat menjadi 76,5 persen dan bank umum syariah stagnan di angka 100 persen. Sementara itu, SBT bank pembangunan daerah (BPD) ambles menjadi 13,7 persen.

"Faktor utama yang memengaruhi prakiraan peningkatan penyaluran kredit baru pada Desember 2023 yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi monter, dan ekonomi ke depan," tulis bank sentral dalam surveinya.

Dilihat dari jenis penggunaannya, kenaikan terjadi di seluruh jenis kredit. Tercatat SBT kredit investasi meningkat menjadi 66,9 persen, kredit modal kerja meningkat menjadi 73,9 persen, kredit pemilikan rumah (KPR) meningkat menjadi 61,8 persen, sementara kredit konsumsi lainnya stagnan 66,9 persen.

Permintaan pembiayaan meningkat

Pertumbuhan penyaluran kredit baru selaras dengan meningkatnya permintaan pembiayaan dari korporasi dan juga rumah tangga.

Bank sentral mencatat, SBT pembiayaan korporasi sebesar 18,4 persen. Posisi ini melonjak dari bulan sebelumnya sebesar 14,9 persen.

"Peningkatan kebutuhan pembiayaan korporasi terutama didorong oleh peningkatan kebutuhan pada sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, serta sektor reparasi mobil dan motor," kata bank sentral.

Adapun alasan peningkatan permintaan pembiayaan ialah untuk mendukung aktivitas operasional. Kemudian, perusahaan juga membutuhkan pembiayaan untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo.

Sementara itu, permintaan pembiayaan oleh rumah tangga melalui utang atau kredit juga terpantau tetap tumbuh.

BI mencatat, responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan melalui utang pada Desember 2023 sebesar 11,9 persen dari total responden, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 10,7 persen.

"Menurut tingkat pengeluaran responden, mayoritas rumah tangga yang mengajukan pembiayaan pada Desember 2023 adalah rumah tangga dengan tingkat pengeluaran Rp 3 juta sampai Rp 5 juta per bulan," tulis Survei BI.

https://money.kompas.com/read/2024/01/19/191400726/penyaluran-kredit-baru-perbankan-melesat-pada-desember-2023

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke