Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alat-alat Pembayaran Luar Negeri Sering Disebut Devisa

KOMPAS.com - Alat-alat pembayaran luar negeri sering disebut dengan devisa. Istilah ini merujuk pada mata uang asing yang dimiliki oleh suatu negara dan dapat digunakan untuk perdagangan internasional, pembayaran utang luar negeri, dan investasi asing.

Devisa juga mencakup aset dalam bentuk instrumen keuangan seperti surat berharga dan simpanan dalam mata uang asing.

Mengutip laman Investopedia, cadangan devisa adalah aset yang disimpan oleh bank sentral dalam mata uang asing. Cadangan ini digunakan untuk membayar kewajiban dan mempengaruhi kebijakan moneter. Devisa mencakup semua uang asing yang disimpan oleh bank sentral, seperti Bank Indonesia (BI).

Cadangan devisa dapat mencakup uang kertas, deposito, obligasi, surat berharga dan surat berharga pemerintah lainnya.

Aset-aset ini memiliki banyak tujuan, namun yang paling penting adalah untuk memastikan bahwa lembaga pemerintah pusat memiliki dana cadangan jika mata uang nasional mereka mengalami devaluasi dengan cepat atau negara mengalami kebangkrutan.

Selama puluhan tahun, sudah jadi praktik umum di negara-negara di seluruh dunia bagi bank sentral untuk menyimpan cadangan devisa dalam jumlah besar.

Sebagian besar cadangan ini disimpan dalam dolar AS karena merupakan mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia. Bukan hal yang aneh jika cadangan devisa terdiri dari poundsterling (Inggris), euro (Eropa), yuan (China) atau yen (Jepang).

Pentingnya devisa

Devisa sangat penting bagi suatu negara sangat besar karena devisa memungkinkan negara tersebut untuk melakukan transaksi perdagangan internasional, membiayai impor barang dan jasa, serta membayar utang luar negeri.

Negara yang memiliki cadangan devisa yang cukup besar dianggap lebih stabil secara ekonomi dan memiliki kemampuan untuk menghadapi ketidakstabilan pasar keuangan.

Cadangan devisa memiliki beberapa manfaat penting bagi suatu negara:

1. Stabilitas ekonomi

Cadangan devisa membantu negara menjaga stabilitas ekonomi dengan memberikan perlindungan terhadap tekanan eksternal, seperti fluktuasi nilai tukar mata uang, krisis keuangan global, atau defisit perdagangan yang tiba-tiba.

2. Pembayaran utang luar negeri

Cadangan devisa dapat digunakan untuk membayar utang luar negeri, termasuk pembayaran bunga dan pokok utang. Ini penting untuk menjaga reputasi keuangan negara dan mencegah default.

3. Pembiayaan impor

Cadangan devisa memungkinkan negara untuk membiayai impor barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan domestik, seperti energi, makanan, dan barang modal.

4. Investasi asing

Cadangan devisa dapat digunakan untuk menarik investasi asing langsung (FDI) dengan memberikan kepercayaan kepada investor bahwa negara memiliki kemampuan untuk mengelola risiko mata uang dan pembayaran internasional.

5. Pelindung kebijakan moneter

Cadangan devisa memberikan fleksibilitas kepada bank sentral untuk mengimplementasikan kebijakan moneter yang efektif, termasuk intervensi pasar valuta asing, yang dapat membantu menjaga stabilitas nilai tukar mata uang.

6. Daya tawar dalam perundingan

Negara dengan cadangan devisa yang besar dapat memiliki daya tawar yang lebih baik dalam perundingan internasional, baik dalam konteks perdagangan, diplomasi, maupun kerja sama ekonomi.

Secara keseluruhan, cadangan devisa adalah aset penting bagi suatu negara yang dapat membantu menjaga stabilitas ekonomi dan memberikan keamanan finansial dalam menghadapi tantangan eksternal.

Kesimpulannya, alat-alat pembayaran luar negeri sering disebut devisa.

https://money.kompas.com/read/2024/02/25/130543926/alat-alat-pembayaran-luar-negeri-sering-disebut-devisa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke