Portfolio Manager, Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Laras Febriany mengatakan, kondisi ini terjadi merespon data ekonomi AS yang lebih kuat dari ekspektasi, di mana data ketenagakerjaan dan inflasi cenderung lebih tinggi dari ekspektasi pasar di awal tahun ini.
“Data ini memperkuat pandangan bahwa The Fed tidak perlu buru-buru menurunkan suku bunga. Di sisi lain, data ini tidak sesuai dengan ekspektasi pasar yang memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga secara agresif di 2024,” kata Laras dalam siaran pers, Selasa (19/3/2024).
Laras bilang, di awal tahun pasar memperkirakan The Fed dapat memangkas suku bunga sebesar 150 bps tahun ini dengan pemangkasan pertama di bulan Maret, lebih agresif dibanding ekspektasi The Fed yang memperkirakan pemangkasan 75 bps.
“Merespons kondisi ini, pasar telah menyesuaikan ekspektasinya, di mana estimasi pemangkasan suku bunga pasar turun menjadi 80 bps yang lebih selaras dengan ekspektasi The Fed,” tambahnya.
Sejauh ini yang berubah adalah ekspektasi pasar yang tadinya agresif menjadi lebih selaras dengan The Fed, sementara sikap The Fed masih belum berubah.
Dia bilang, dalam pernyataan terakhir The Fed di awal Maret, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa The Fed semakin mendekati keyakinan yang dibutuhkan untuk mulai memangkas suku bunga.
“Pernyataan ini menjadi indikasi bahwa keyakinan The Fed terus meningkat dan kita semakin mendekati periode pemangkasan suku bunga,” lanjut dia.
https://money.kompas.com/read/2024/03/20/152715226/menyesuaikan-kondisi-ekonomi-as-the-fed-diperkirakan-tak-agresif-pangkas-suku