Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 132,2 Triliun, Sri Mulyani: Turun 12,2 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi pembiayaan anggaran melalui utang mencapai Rp 132,2 triliun. Nilai ini setara dengan 20,4 persen dari target yang ditetapkan pemerintah dalam APBN 2024, yakni sebesar Rp 648,1 triliun.

"Pembiayaan utang keseluruhan turun 12,2 persen (dari Rp 150,5 triliun)," ujar dia, dalam konferensi pers APBN KiTa, Kamis (27/6/2024).

Secara lebih rinci, pembiayaan utang utamanya bersumber dari penerbitan surat berharga negara (SBN), yakni mencapai Rp 141,6 triliun. Nilai ini setara 21,3 persen dari pagu anggaran yang disiapkan sebesar Rp 666,4 triliun.

Jika dilihat secara tahunan realisasi penerbitan SBN turun 2 persen dari tahun lalu, yakni sebesar Rp 144,5 triliun. Penurunan penerbitan surat utang ini terjadi meskipun pendapatan negara turun, sementara belanja negara naik signifikan, sehingga terjadi defisit dan membutuhkan pembiayaan anggaran.

Sri Mulyani menjelaskan, turunnya penerbitan utang di tengah kebutuhan pembiayaan anggaran merupakan hasil dari pelaksanaan APBN yang hati-hati selama beberapa tahun terakhir. Dengan pengelolaan APBN yang terjaga, pemerintah dapat mengandalkan instrumen pembiayaan non utang seperti saldo anggaran lebih (SAL) dari pelaksanaan kas negara beberapa tahun terakhir.

Tercatat realisasi pembiayaan non utang mencapai Rp 47,6 triliun. Nilai ini setara dengan 37,9 persen dari pagu anggaran yang disiapkan sebesar Rp 125,3 triliun.

"Ini adalah dampak dari kehati-hatian kita menjaga APBN selama bertahun-tahun ini, dirasakan manfaatnya pada saat situasi seperti ini," tutur Sri Mulyani.

Lebih lanjut Sri Mulyani memastikan, di tengah kondisi pasar keuangan yang dibayang-bayangi ketidakpastian, pemerintah akan melakukan pembiayaan dengan prinsip pruden, terukur, oportunistik, dan fleksibel. Ini dilakukan untuk mendapatkan pembiayaan paling efisien dan optimal.

"Ini adalah dari cara ktia mengelola APBN secara hati-hati dan antisipatif," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2024/06/27/141200026/pemerintah-tarik-utang-baru-rp-1322-triliun-sri-mulyani-turun-122-persen

Terkini Lainnya

Kebijakan Bank Sentral AS Masih Jadi Penentu Arah Pergerakan Kripto

Kebijakan Bank Sentral AS Masih Jadi Penentu Arah Pergerakan Kripto

Whats New
Meskipun Kian Menurun, Jumlah Pengangguran di Indonesia Dinilai Masih Tinggi, Apa Masalahnya?

Meskipun Kian Menurun, Jumlah Pengangguran di Indonesia Dinilai Masih Tinggi, Apa Masalahnya?

Whats New
Kabar Baik, Garuda Indonesia Terima Pelamar dengan IPK di Bawah 3.00

Kabar Baik, Garuda Indonesia Terima Pelamar dengan IPK di Bawah 3.00

Whats New
Sepanjang 2019-2024, Investasi Korea Selatan ke RI Mencapai Rp 227,3 Triliun

Sepanjang 2019-2024, Investasi Korea Selatan ke RI Mencapai Rp 227,3 Triliun

Whats New
[POPULER MONEY] Mantan Dirut BEI Mau Beli 100 Lot Saham GOTO Tiap Minggu | Industri Fintech Melawan Judi 'Online'

[POPULER MONEY] Mantan Dirut BEI Mau Beli 100 Lot Saham GOTO Tiap Minggu | Industri Fintech Melawan Judi "Online"

Whats New
Apakah Kartu Kredit Sama dengan Kartu ATM?

Apakah Kartu Kredit Sama dengan Kartu ATM?

Spend Smart
DJP Sebut Sistem Perpajakan Canggih Masih Dalam Tahap Uji Coba

DJP Sebut Sistem Perpajakan Canggih Masih Dalam Tahap Uji Coba

Whats New
Cara Mudah Cetak Rekening Koran BCA via KlikBCA

Cara Mudah Cetak Rekening Koran BCA via KlikBCA

Spend Smart
Cek Jadwal Pembagian Dividen Indofood CBP Rp 2,33 Triliun

Cek Jadwal Pembagian Dividen Indofood CBP Rp 2,33 Triliun

Whats New
Kolaborasi Pertamina Lestarikan Hiu Paus di Papua Tengah dengan Teknologi 'Tagging'

Kolaborasi Pertamina Lestarikan Hiu Paus di Papua Tengah dengan Teknologi "Tagging"

Whats New
Rencana Bea Masuk 200 Persen untuk Produk China, KPPU: Kami Dukung untuk Produk Jadi

Rencana Bea Masuk 200 Persen untuk Produk China, KPPU: Kami Dukung untuk Produk Jadi

Whats New
Bahlil Sebut Indonesia yang Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Listrik Terintegrasi

Bahlil Sebut Indonesia yang Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Listrik Terintegrasi

Whats New
Buruh Minta Pemerintah Larang E-commerce Punya Usaha Logistik, Ini Alasannya

Buruh Minta Pemerintah Larang E-commerce Punya Usaha Logistik, Ini Alasannya

Whats New
Masih Banyak Pemilik Warteg Belum Pakai QRIS, Apa Penyebabnya?

Masih Banyak Pemilik Warteg Belum Pakai QRIS, Apa Penyebabnya?

Whats New
Dua Perusahaan Besar Bakal IPO Tahun Ini

Dua Perusahaan Besar Bakal IPO Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke