Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pasar Keuangan Hijau, IHSG Kembali di Atas 7.000 dan Rupiah Menguat ke Kisaran 16.300

IHSG ditutup pada level 7.063,57 atau naik 95,6 poin (1,37 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level 6.967,95.

Mengutip RTI, sebanyak 335 saham melaju di zona hijau dan 212 saham di zona merah. Sedangkan 237 saham lainnya stagnan. Adapun jumlah transaksi sore ini mencapai Rp 19,5 triliun dengan volume 16,6 miliar saham.

Top gainers yang mendorong laju IHSG yakni, Bank Jago (ARTO) yang melonjak 9,5 persen ke level Rp 2.410 per saham. Kemudian, Vale Indonesia (INCO) yang naik 5,5 persen ke level Rp 4.220 per saham. Dilanjutkan oleh Semen Indonesia (SMGR) yang naik 3,6 persen ke level Rp 3.730 per saham.

Top losers yang menekan IHSG yaitu Gudang Garam (GGRM) yang terkoreksi 2,4 persen ke posisi Rp 18.100 per saham. Kemudian Matahari Department Store (LPPF) yang turun 2,4 persen ke level Rp 1.420 per saham. Dilanjutkan oleh Amman Mineral International (AMMN) yang terkoreksi 2,2 persen ke posisi Rp 11.000 per saham.

Bursa Asia mayoritas hijau dengan kenaikan Hang Seng Hong Kong 0,01 persen (2,1 poin) ke level 17.718,6, Nikkei melemah 0,61 persen (241,6 poin) ke posisi 39.583,1, dan Shanghai Komposit terkoreksi 0,73 persen (21,5 poin) ke posisi 2.967,39. Sementara itu, Strait Times melemah 0,32 persen (10,5 poin) ke level 3.332,8.

Rupiah

Mengutip data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sore ini ditutup menguat. Mata uang garuda berakhir pada level Rp 16.375 per dollar AS atau naik 30 poin atau 0,19 persen dibandingkan dengan sebelumnya pada level Rp 16.405 per saham.

Sementara itu, mengacu kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Jumat (28/6/2024) pada level Rp 16.394 per dollar AS, atau menguat dibanding Kamis (27/6/2024) pada level Rp 16.421 per dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2024/06/28/173500626/pasar-keuangan-hijau-ihsg-kembali-di-atas-7.000-dan-rupiah-menguat-ke-kisaran

Terkini Lainnya

Dituduh 'Mark Up' Harga Beras Impor, Bulog Buka Suara

Dituduh "Mark Up" Harga Beras Impor, Bulog Buka Suara

Whats New
Bareskrim Geledah Kantor Ditjen EBTKE, Kementerian ESDM Buka Suara

Bareskrim Geledah Kantor Ditjen EBTKE, Kementerian ESDM Buka Suara

Whats New
ASDP Siagakan 23 Kapal untuk Gelaran Motocross Grand Prix MXGP Seri 2

ASDP Siagakan 23 Kapal untuk Gelaran Motocross Grand Prix MXGP Seri 2

Whats New
Simak, Ini Tiga Skema Pemindahan ASN ke IKN

Simak, Ini Tiga Skema Pemindahan ASN ke IKN

Whats New
ESDM Ungkap Tiket ke Singapura Bakal Lebih Mahal pada 2026, Kenapa?

ESDM Ungkap Tiket ke Singapura Bakal Lebih Mahal pada 2026, Kenapa?

Whats New
Cara Beli Tiket Final Four Proliga 2024 melalui PLN Mobile

Cara Beli Tiket Final Four Proliga 2024 melalui PLN Mobile

Whats New
HUT Ke-60 BKI, Dirut Ingatkan soal Lokomotif Perubahan

HUT Ke-60 BKI, Dirut Ingatkan soal Lokomotif Perubahan

Whats New
Bocoran OJK, Volume Perdagangan Bursa Karbon hingga Juli 2024 Belum Sesuai Ekspektasi

Bocoran OJK, Volume Perdagangan Bursa Karbon hingga Juli 2024 Belum Sesuai Ekspektasi

Whats New
PT Kreatif Dinamika Integrasi Raih Microsoft Partner of the Year Indonesia 2024

PT Kreatif Dinamika Integrasi Raih Microsoft Partner of the Year Indonesia 2024

Whats New
Lewat Program Bale Berdaya, Pelaku UMKM di Kabupaten Sumbawa Didorong untuk Memiliki Daya Saing

Lewat Program Bale Berdaya, Pelaku UMKM di Kabupaten Sumbawa Didorong untuk Memiliki Daya Saing

Rilis
Punya Peran Penting Dalam Transisi Energi, Direksi-Serikat Pekerja PLN Harus Sinergi

Punya Peran Penting Dalam Transisi Energi, Direksi-Serikat Pekerja PLN Harus Sinergi

Whats New
Ekonom Sebut Tata Kelola LPEI Beda dengan BUMN Lain

Ekonom Sebut Tata Kelola LPEI Beda dengan BUMN Lain

Whats New
Per 12 Agustus, BCA Ubah Biaya Admin Tagihan Telkom, Indihome, dan Telkom Halo

Per 12 Agustus, BCA Ubah Biaya Admin Tagihan Telkom, Indihome, dan Telkom Halo

Whats New
Stasiun MRT Jakarta Glodok dan Kota Telah Tersambung

Stasiun MRT Jakarta Glodok dan Kota Telah Tersambung

Whats New
Kemenhub Ungkap Tantangan Kelola 112 Terminal Bus Tipe A, dari Lokasi Tak Strategis hingga Sepi Peminat

Kemenhub Ungkap Tantangan Kelola 112 Terminal Bus Tipe A, dari Lokasi Tak Strategis hingga Sepi Peminat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke