Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membangun Istana Impian melalui Reksa Dana

Kompas.com - 20/09/2015, 17:28 WIB

KOMPAS.com - Uang muka pembelian memang cuma 20 persen dari total harga rumah. Tetapi bagi sebagian orang, jumlah dana yang harus disediakan untuk uang muka bisa jadi tetap besar. Reksa dana bisa dipakai untuk mempersiapkan DP rumah.

Rumahku istanaku. Home sweet home. Ungkapan tersebut kerapkali digunakan untuk menggambarkan bagaimana nyamannya memiliki rumah sendiri. Band ngetop tanah air God Bless pun menyenandungkan, meski hanya berupa bilik bambu dan berpagar alang-alang, rumah sendiri tetap tempat yang nyaman.

Tapi sayangnya, zaman sekarang rumah kerap sulit terbeli. Anda tentu sering membaca berita harga properti residensial di Indonesia terus melambung, baik yang berbentuk rumah tapak maupun hunian bertingkat. Ini tidak cuma terjadi pada properti-properti yang ada di kota, tetapi juga di kawasan pinggir kota.

Bahkan, mengandalkan kredit pemilikan rumah (KPR) untuk memiliki istana sendiri pun tidak gampang. Apalagi, kini pemerintah menetapkan aturan uang muka minimal untuk pembelian rumah. Dus, semua orang yang ingin membeli rumah tetap harus memiliki dana dalam jumlah cukup besar untuk pembayaran uang muka.

Memang, beberapa waktu yang lalu, Bank Indonesia kembali melonggarkan aturan loan to value (LTV) untuk pembelian rumah dan kendaraan bermotor. Bila sebelumnya BI menetapkan bank cuma bisa memberikan kredit untuk rumah pertama maksimal 70 persen dari harga rumah, kini bank bisa memberi kredit hingga 80 persen dari harga rumah. Artinya, konsumen kini cukup menyediakan uang muka rumah sekitar 20 persen.

Tetapi, dengan kenaikan harga properti seperti saat ini, tetap saja nilai uang muka rumah tersebut cukup besar. Alhasil, masih banyak orang yang pikir-pikir dulu sebelum memutuskan membeli rumah.

Tentu saja, kita bisa menabung agar tetap bisa membeli rumah impian. Harapannya, setelah menabung selama beberapa waktu, kita bisa memiliki duit yang cukup untuk membeli rumah incaran. Tetapi, meski rutin menabung setiap bulan, bisa jadi, sampai target waktu membeli rumah tiba, Anda tetap tidak akan bisa mengumpulkan dana yang dibutuhkan.

Jangan lupa, harga properti setiap tahun mengalami peningkatan. Sudah begitu, peningkatan harga properti belakangan ini cukup besar. Alhasil, bisa jadi harga rumah yang kita incar saat ini sudah semakin jauh dari jangkauan pada lima tahun akan datang. Karena itu, dana Anda tidak akan pernah cukup kalau hanya ditaruh dalam tabungan.

Lantas, bagaimana caranya agar bisa memiliki dana yang cukup untuk membayar DP rumah? Salah satunya, cobalah memanfaatkan reksa dana.

Harus berhitung
Asal tahu saja, tidak semua jenis reksa dana yang ada di pasaran cocok untuk menyiapkan uang muka pembelian rumah.

Memanfaatkan reksa dana untuk menyiapkan dana membeli rumah juga memiliki keunggulan ketimbang menabung sendiri di tabung. "Menabung lewat reksa dana lebih terencana ketimbang harus menabung sendiri," kata Freddy Pieloor, perencana keuangan dari Money'n'Love.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com