Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Pengacara Ini Yakin Bisa Menangkan Gugatan ke Boeing

Kompas.com - 17/03/2019, 16:05 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Pengacara yang berbasis di Seattle, AS Hermann LawGroup telah mengajukan gugatan kepada Boeing atas kecelakaan yang menimpa pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 pada 29 Oktober 2018 lalu.

Kantor pengacara yang mewakili 21 keluarga korban dari 188 korban meninggal dari kecelakaan tersebut optimis bisa memenangkan gugatan yang menuntut Boeing untuk memberukan ganti rugi kepada keluarga korban.


"Kami cukup yakin kamu punya kasus kuat dan bisa memenangkan gugatan melawan Boeing ini," ujar Pengacara Kantor Pengacara Hermann Law Group Charles Hermann di Jakarta, Minggu (17/3/2019).

Baca juga: Kemenhub: Tak Ada Aturan Keluarga Korban Lion Air JT 610 Dilarang Gugat Boeing

Gugatan tersebut diajukan kepada Pengadilan Seattle negara bagian Washington, Amerika Serikat tempat di mana Boeing memroduksi, merakit, dan memasarkan pesawat jeni 737 MAX 8 pada Kamis (7/3/2019) waktu setempat.

Hermann mengatakan, bukti-bukti yang dikumpulkan dari hasil investigasi sangat kuat untuk membuktikan bahwa Boeing memiliki andil yang cukup besar dalam kecelakaan tersebut.

Beberapa bukti tersebut di antaranya sensor pesawat yang tidak bekerja sebagaimana mestinya, tidak adanya informasi kepada pilot soal sistem komputer pesawat yang berbeda dengan tipe sebelumnya, juga adanya dugaan Boeing telah melanggar aturan soal kelayakan produk.

Baca juga: Boeing Diminta Ikut Bantu Cari Korban Lion Air JT 610

"Para pilot tidak tahu ada sistem komputer baru MCAS (Maneuvering Characteristics Augmentation System) yang diinstal di pesawat baru Boeing 737 MAX. Pastinya pilot tidak diberi informasi oleh Boeing tentang apa yang harus dilakukan ketima sistem komputer tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya," jelas dia.

Hermann pun meyakini jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET 302 pada 10 Maret 2019 memiliki pola-pola yang serupa dengan Lion Air JT 610, yaitu keduanya sama-sama pesawat baru dengan usia yang baru beberapa bulan, jatuh di tengah cuaca cerah, dan kedua pilot dari masing-masing pesawat meminta izin untuk memutar balik pesawat untuk kembali ke bandara asal.

"Dan di situ kita bisa melihat ada kemiripan dan penyebab kecelakaannya kemungkinan sama," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com