Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gen Z Mulai Masuk ke Dunia Kerja, Apa Bedanya dengan Milenial?

Kompas.com - 06/05/2019, 13:28 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

BALTIMORE, KOMPAS.com - Generasi milenial dianggap memberikan banyak perubahan terhadap dunia profesional. Perilaku mereka jauh berbeda dibandingkan generasi-generasi sebelumnya, seperti Gen X, baby boomers, dan bahkan silent generation.

Namun demikian, kini Gen Z juga sudah mulai memasuki dunia kerja. Perilaku mereka pun jauh berbeda dengan perilaku generasi pendahulunya, yakni milenial.

Dilansir dari The Baltimore Sun, Senin (6/5/2019), Gen Z adalah generasi yang lahir pada tahun 1996 ke bawah. Ada pula yang menyebut bahwa Gen Z lahir antara tahun 1995 hingga 2001.

"Dengan Gen Z, kita harus lebih banyak menunjukkan kepada mereka ketimbang hanya membicarakannya," kata Michelle Jordan, seorang assistant vice president of HR development dan perekrut.

Baca juga: Ternyata, 3 Hal Ini yang Diperhatikan Gen Z saat Mencari Pekerjaan

Gelombang pertama Gen Z, apabila mereka lahir di tahun 1995 atau 1996, sudah lulus perguruan tinggi dan memulai karier mereka. Gen Z adalah generasi yang tumbuh besar dengan media sosial dan ponsel pintar (smartphone).

Di satu sisi, mereka adalah generasi yang diliputi kecemasan, lantaran menyaksikan orang tua mereka bergelut dengan resesi. Namun demikian, di sisi lain mereka juga merupakan generasi yang independen, pragmatik, dan sangat terkoneksi.

Gen Z pun sudah mulai masuk ke angkatan kerja, menemani milenial yang sudah berusia pertengahan 20-an hingga akhir 30-an. Saat ini milenial, yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996, menyumbang angka terbesar angkatan kerja.

Menurut analisis Pew Research Center, jumlah pekerja milenial telah jauh melampaui Gen X dan baby boomers. Namun, pada tahun depan, jumlah pekerja Gen Z pun akan bertambah secara signifikan.

Baca juga: Studi: Gen Z Ingin Punya Rumah Sebelum Usia 30 Tahun

"Mereka tumbuh di era yang berbeda secara dramatis. Kita baru berada di permulaan untk melihat transisi yang akan membuat mereka sangat berbeda," jelas Roger Casey, presiden McDaniel Colllege dan pakar isu generasional.

Pekerja yang berasal dari Gen Z, imbuh Casey, menginginkan apa yang diinginkan oleh pekerja lainnya. Akan tetapi, mereka tidak takut untuk memintanya. 

"Ini terjadi pada milenial, dan kita akan melihat lebih banyak yang seperti ini pada generasi berikutnya," sebut Casey.

Selain itu, Gen Z pun memberikan penekanan lebih pada keamanan keuangan, fleksibilitas, dan lingkungan kerja yang merefleksikan berkembangnya keberagaman. Gen Z pun cenderung lebih independen ketimbang milenial, kata Casey.

Baca juga: Studi: Gen Z Ingin Naik Jabatan Setelah Setahun Bekerja

Sebagai pekerja, imbuh Casey, Gen Z lebih sering mempertanyakan apa yang dapat mereka ekspektasikan. Mereka bisa menunjukkan loyalitas kepada kepemimpinan di lingkungan kerja, namun mereka juga bisa dengan cepat mengkritik kepemimpinan itu.

Mereka juga hemat dan cenderung enggan mengajukan utang ketimbang milenial.

"Organisasi yang dapat mencari tahu bagaimana memberikan kesempatan yang berbeda bagi generasi ini dan tetap membuat mereka bahagia akan lebih sukses dalam mempertahankan pekerja ini," ungkap Casey.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com