Kado Lebaran, Peringkat Daya Saing dan Kredit RI Naik

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, kabar baik datang. Peringkat daya saing dan kredit Indonesia mengalami peningkatan.

Berdasarkan, International Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Ranking 2019, peringkat daya saing Indonesia naik dari posisi 43 pada tahun 2018 menjadi 32 di tahun 2019.

Hal itu menjadikan Indonesia menjadi negara dengan peningkatan peringkat daya saing tertinggi di kawasan Asia Pasifik.

Baca juga: Naik Signifikan, Daya Saing Indonesia di Posisi 32 Dunia

Sementara itu, lembaga pemeringkat utang Standard & Poor's (S&P) menaikkan kembali peringkat utang (rating) Indonesia satu tingkat menjadi BBB, dengan outlook stabil.

Sebelumnya pada bulan Mei 2017, S&P telah menaikkan peringkat utang Indonesia ke dalam kategori investment grade di level BBB- dengan outlook stabil.

"Ini berita positif, ini berita baik di tengah banyak berita dunia yang tidak baik," ujar Menko Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta, Jumat (31/5/2019).

Mantan Gubernur Bank Indonesia itu menilai, peningkatan peringkat daya saing dan kredit itu menunjukan bahwa adanya perbaikan perekonomian Indonesia.

Baca juga: Singapura, Negara dengan Daya Saing Nomor 1 Dunia

Sayangnya ucap Darmin, kondisi ekonomi global justru sebaliknya. Akibatnya pertumbuhan positif ekonomi Indonesia terus mengalami tekanan.

Meski begitu ia meyakini, kenaikan peringkat daya saing dan kredit RI akan berdampak positif kepada ekonomi Indonesia.

"Dengan hasil dua pemeringkat ini itu kami harapkan tekanan global akan lebih rendah," kata dia.

"Ke IHSG di pasar modal akan mulai pulih, tadinya sempat di bawah 6.000 kan, kemudian ya kurs Rupiah pelan-pelan bisa membaik," sambung dia.