Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mentan Ingin Program Pertanian yang Berjalan Baik Diteruskan

Kompas.com - 18/06/2019, 17:04 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


BOGOR, KOMPAS.com
- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta program-program Kementerian Pertanian (Kementan) yang selama ini sudah berjalan dengan baik untuk tetap dipertahankan.

Pesan tersebut dia sampaikan kepada para pejabat eselon I hingga kepala dinas pertanian dari seluruh Indonesia dalam pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional Tahun 2019 di IPB International Convention Center, Bogor, Selasa (18/6/2019).

Menurut Mentan, program-program itu patut dipertahankan karena telah berhasil menurunkan angka kemiskinan serta meningkatkan ekonomi pertanian.

Hal ini terbukti dari meningkatnya Produk Domestik Bruto (PDB) pertanian setiap tahunnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), PDB pertanian sejak tahun 2013 hingga 2018 selalu mengalami peningkatan.

Baca jugaBuat Berbagai Terobosan, Mentan Banjir Apresiasi di DPR

Pada rentang periode tersebut, PDB sektor pertanian naik Rp 400 triliun -  Rp 500 triliun tiap tahun dengan total akumulasi mencapai Rp 1.370 triliun.

Hal itu menarik, karena alokasi anggaran pertanian justru berkurang setiap tahunnya. Misalnya, pada 2013 nilai anggaran Rp 32,72 triliun, sedangkan pada 2018 turun menjadi Rp 21,71 triliun.

“Kalau anggaran turun PDB turun itu biasa. Tapi yang luar biasa adalah saat anggaran turun, PDB malah naik,” ucap Mentan.

Menurutnya, capaian itu menandakan kebijakan yang dijalankan hingga saat ini sudah berada pada jalur yang benar, sehingga dapat memberikan dampak yang luar biasa.

Ekspor pertanian naik

Tak hanya PDB, nilai ekspor pertanian pada kurun waktu sama juga menunjukan peningkatan yang cukup signifikan.

Baca jugaKetika Oposisi di DPR, Doakan Mentan Amran Tetap Jadi Menteri

Masih berdasarkan data BPS, pada 2013 nilai ekspor komoditas pertanian nasional di angka 33 juta ton. Nilainya terus naik hingga mencapai angka 42 juta ton pada 2018.

“Pada kurun waktu yang sama, peningkatan ekspor diperkirakan mencapai 9 - 10 juta ton. Peningkatannya bisa mencapai 800 persen per tahun,” terang Amran dalam sambutannya.

Selain itu, dia meminta pula beberapa program strategis pertanian yang sedang berjalan saat ini untuk terus ditindaklanjuti secara serius.

Sebab, Amran meyakini program itu dapat berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan masa depan Indonesia.

Beberapa program strategis yang sedang berjalan di antaranya, yaitu pengembangbiakan Sapi Belgian Blue dan pengembangan Biodiesel 100 (B100).

Baca jugaMentan Amran Raih Penghargaan di Indonesia Award 2018

"Program peternakan ada pengembangan Sapi Belgian Blue, beratnya 2 ton. Kalau ini dilanjutkan, ini menentukan masa depan. Kita tidak lagi impor sapi, tapi justru ekspor," kata Amran.

Sementara itu, untuk program B100, Amran yakin jika program ini berjalan dengan baik dapat memberikan hasil luar biasa.

Dia menjelaskan, selama ini Indonesia mengekspor Crude Palm Oil (CPO) ke-143 negara di seluruh dunia. Namun, lewat program B100, CPO tersebut akan dikelola sendiri untuk menghasilkan bahan bakar.

“Jika ini terwujud, kita bisa menghemat devisa. Mungkin bisa sampai Rp 100 triliun kalau ini nanti sudah sempurna,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com