Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Investasi Industri Perfilman Masih Menjanjikan

Kompas.com - 09/07/2019, 19:31 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - CEO Visinema Angga Dwimas Sasongko mengatakan, peluang imvestasi maupun usaha di industri perfilman Indonesia masih sangat menjanjikan.

"Potensi kita (industri perfilman) untuk bisa tumbuh itu besar sekali karena size market-nya besar tapi produk yang dihasilkan industri masih sangat kecil. Jadi untuk investasi atau usaha itu masih bisa tumbuh," kata Angga di Jakarta, Selasa (9/7/2019).

Angga mengatakan, para pegiat industri film tak perlu memasarkan filmnya di luar negeri. Sebab, di Indonesia pasar itu masih terbuka lebar, hanya tinggal berkolaborasi mengembangkannya.

"Kita jangan lihat berapa duit yang bisa kita hasilkan, tapi lihat berapa banyak produk berkualitas dengan market sebesar Indonesia. Kita enggak perlu jualan ke luar negeri, jualan saja di negeri sendiri," ujarnya.

Baca juga: Pertumbuhan Industri Perfilman Tidak Diimbangi Penambahan Layar Bioskop

"Kalau kita bisa mengembangkan market di Indonesia itu big enough," lanjut dia.

Apalagi, pertumbuhan jumlah penonton Indonesia naik signifikan sejak 4 tahun terakhir sekitar 20 sampai 25 persen secara tahunan (yoy). Komparasi pendapatan box office Indonesia di beberapa film pun tak berbeda jauh dengan film besutan Amerika Serikat.

"Yang menarik adalah komparasi kita. Di Indonesia box office revenue itu ada di film Dilan 1990, mencapai 392 juta dollar AS atau sekitar Rp 6-7 triliunan. Gross domestiknya 20 juta dollar AS, sementara (film) Avengers 25 juta dollar AS," papar Angga.

Angga bahkan menyebut, Indonesia bisa mengalahkan China yang screen per kapitanya mencapai 1,8 per 100.000 orang, beda 1,4 poin dengan Indonesia sebesar 0,4 per 100.000 orang.

"Di China itu market-nya dalam 10 tahun terakhir sudah mampu mengalahkan market Amerika Utara. Kita bisa kayak gitu dengan total 260 juta jiwa, kita bisa punya local market yang kuat," jelas Angga.

Baca juga: Membandingkan Untung Film Lokal dan Impor, Siapa Menang?

Terlebih hadirnya platform digital turut membantu penjualan tiket dan menambah pendapatan untuk industri perfilman.

"Digital ini sebagai suplai tambahan untuk kita di industri film. Meski tetap belum menjadi yang utama, tapi cukup untuk peluang kita membuat konten yang lebih baik," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com