Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Agar Indonesia Tak Bergantung dengan Hot Money...

Kompas.com - 15/07/2019, 14:59 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana asing terus menerus megalir ke Indonesia. Sejak awal tahun 2019 saja, misalnya, dana asing yang masuk ke Indonesia mencapai Rp 112,98 triliun.

Direktur PT Ashmore Asset Management Arief Cahyadi Wana menilai, besarnya aliran dana asing yang masuk ke Indonesia memiliki sisi rentan.

Hal ini lantaran aliran dana asing itu masuk melalui kepemilikan surat utang negara atau bond.

"Kalau kita lihat beberapa tahun terakhir, itu kan disuplai oleh yang namanya hot money," ujarnya dalam acara diskusi di Jakarta, Senin (15/7/2019).

"Yakni melalui bond investor yang sifatnya sementara dibandingkan Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi (asing) langsung," sambung dia.

Baca juga: Awal Juli, Arus Modal Asing yang Masuk ke RI Capai Rp 170 Triliun

Aliran dana yang masuk melalui surat berharga negara, imbuh Arief, justru dinilai akan membebani transaksi berjalan Indonesia menjadi kian defisit.

Ke depan, agar tidak ketergantungan dengan aliran dana asing sesaat, Arief menyarankan pemerintah lebih berupaya menarik dana asing melalui FDI. Sebab melalui FDI, dana asing akan diinvestasikan di Indonesia sehingga sifatnya lebih jangka panjang.

Namun, ia menilai perlu adanya perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah untuk menarik FDI. Salah satunya yakni terkait dengan aturan ketenagakerjaan yang dinilei perlu diperbaiki.

"Dengan FDI itu masuk saya rasa CAD (defisit transaksi berjalan) yang kita alami bisa ditutup oleh uang masuk yang jauh lebih sustainable dan jauh lebih long term," kata dia.

Baca juga: Sejak Awal 2019, Aliran Modal Asing Rp 112,98 Triliun Masuk ke RI

Arief optimis pertumbuhan FDI akan meningkat pada kuartal II 2019 dan 2020. Apalagi lembaga pemeringkat utang Standard & Poor's (S&P) menaikkan kembali peringkat (rating) Indonesia satu tingkat menjadi BBB, dengan outlook stabil.

Sebelumnya pada bulan Mei 2017, S&P telah menaikkan peringkat utang Indonesia ke dalam kategori investment grade di level BBB- dengan outlook stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com