Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Go-Jek soal Data Pengguna yang Dipakai Fintech

Kompas.com - 24/07/2019, 14:54 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen Go-Jek memastikan data pengguna aplikasinya terjaga dan disimpan dengan baik. Ini menyusul kabar bahwa data yang mereka miliki dapat diakses dan digunakan aplikasi teknologi finansial (fintech) peer to peer lending  secara bebas.

"Keamanan akun dijaga melalui OTP, yakni One Time Password, yang bersifat seperti pin kartu ATM pada umumnya," kata Senior Manager Corporate Affairs Gojek, Alvita Chen kepada Kompas.com, Rabu (24/7/2019).

Alvita mengatakan, terkait keamanan data pihaknya senantiasa mengedukasi para mitra driver dan customer untuk tidak membagikan OTP kepada siapa pun, termasuk kepada manajemen Go-Jek.

Selain itu juga berupaya untuk memastikan setiap pengguna dapat mengakses layanan dengan aman dan nyaman.

 Baca juga: Grab dan Go-Jek Diminta Jamin Perlindungan Data Penggunanya

"Terkait privasi, Go-Jek senantiasa memastikan mitra driver untuk bersikap professional saat bekerja, termasuk saat berkomunikasi dengan pelanggan. Mitra driver Go-Jek tidak diperkenankan untuk berkomunikasi dan menghubungi pelanggan untuk hal-hal di luar keperluan transaksi," jelasnya.

"Laporan terkait hal tersebut akan diberi sanksi sesuai SOP Go-Jek," lanjut dia.

Dia menerangkan, selama ini pihaknya telah menyediakan fitur chat pada aplikasi yang dapat digunakan baik untuk driver maupun costumer pengguna jasa. Sehingga akan memudahkan komunikasi ketika bertransaksi layanan.

"Melalui fitur ini, pengguna dan mitra driver hanya dapat berkomunikasi saat transaksi masih berjalan," ucapnya.

Baca juga: Heboh Fintech Pakai Data Pengguna Go-Jek, Grab, dan E-commerce, Ini Kata OJK

Kendati demikian, Alvita tidak menjelaskan apakah benar data-data yang dimiliki Go-Jek dapat diakses secara bebas oleh salah satu fintech yang beredar baru-baru ini.

Terkait hal itu Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) minta manajemen Go-Jek untuk menjamin perlindungan data penggunanya agar tidak bocor serta disalahgunakan.

Pasalnya data pribadi costumer harus disimpan, dirahasiakan, dan tidak boleh diedarkan/publikasi tanpa seizin pemilik data.

Sebelumnya, akun Facebook bernama Niko Tidar Lantang Perkasa membeberkan bahwa data pengguna layanan Go-Jek bisa diakses secara detail lewat sebuah pinjaman online. Riwayat penggunaan layanan Go-Jek yang pernah dilakukan juga bisa diketahui.

Baca juga: Praktik Bebas Jual Beli Data Pribadi, Ini Tarifnya

Berikut isi postingan lengkap Niko Tidar Lantang Perkasa, dikutip Kompas.com hari ini.

"Hari ini saya iseng untuk mengetest aplikasi pinjaman online yang ada di play store. Hasilnya cukup mengejutkan, dimana database mereka dapat di akses secara public tanpa authentication. Disana saya dapat melihat ribuan data pengguna dari aplikasi tersebut dari mulai nomor handphone, nama lengkap, alamat lengkap, nomor kerabat, nomor kk dan nomor ktp hingga foto ktp dan foto selfienya. Tidak hanya itu, ternyata aplikasi ini juga merecord history perjalanan Grab dan Go-Jek anda, saya dapat melihat dengan detail lokasi penjemputan dan tujuan pergi, nomor handphone customer dan driver, email, balance gopay dan plat nomor si driver. Tidak sampai disini, aplikasi ini juga merecord history pembelian anda di Tokopedia, saya dapat melihat barang apa yang di beli, harga barang, nama pembeli, nomor handphone, email serta alamat dimana barang tersebut di kirimkan. This is insane"

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com