Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Saingi Indonesia, Singapura Bakal Jadi Calon Destinasi Halal Favorit di Asia

Kompas.com - 04/09/2019, 09:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Potensi wisata halal diperkirakan mencapai 200 miliar dollar AS pada tahun 2020 dan meningkat 300 miliar dollar AS pada 2026.

Adapun 3 negara yang agresif mempromosikan destinasi wisata halal adalah Indonesia dan Malaysia yang bersaing cukup ketat di segmen pariwisata halal, serta Thailand yang menjadi salah satu emerging market di Asia.

Tidak hanya 3 negara tersebut, Wakil Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Panca Sarungu mengatakan, Singapura berpotensi menjadi saingan baru dalam wisata halal. Sebab, negara ini juga dihuni oleh muslim dan melayu.

"Singapura memiliki prospek yang cerah untuk wisata halal, dan bahkan pertumbuhannya bisa dua digit. Menurut saya, bukan hal yang sulit karena 5 persen penduduk negara kota ini adalah muslim atau melayu. Dan mereka sudah terbiasa menangani wisata halal," tutur Panca Sarungu dalam keterangannya, Rabu (4/9/2019).

Bandara Changi

Bahkan, kata Panca, Bandara Changi pun sudah memisahkan makanan halal dan non-halal di salah satu food court. Fakta itu menunjukkan Singapura memang telah serius menggarap segmen ini.

"Jadi langkah selanjutnya yang perlu disiapkan adalah pembentukan dewan pariwisata halal yang terdiri dari para ahli di bidang tersebut. Selain itu, harus ada tour operator atau pedoman maupun publikasi yang rutin mempromosikan wisata halal di Singapura," saran Ketua Umum DPP Masyarakat Sadar Wisata tersebut.

Setali tiga uang, pengamat dan pelaku industri pariwisata di Singapura, Tania Gromenko mengungkapkan, wisata halal Singapura tengah tumbuh menggeliat. Beberapa indikatornya terlihat dari mulai menjamurnya beberapa ikon halal yang dikeluarkan Majelis ulama Singapura.

"Selain itu, pemerintah telah serius meminta hotel untuk menyediakan petunjuk arah kiblat, fasilitas sholat, restoran bersertifikasi halal, mushola, dan sebagainya," tutur pendiri Singapore Guidebook (SGB) tersebut.

Tania menjelaskan, jumlah pengunjung mengalami tren kenaikan dalam 3 tahun terakhir. Kebanyakan pengunjung yang datang berasal dari China dan Indonesia. Bahkan, wisatawan Indonesia yang bertandang ke Singapura adalah kedua terbesar setelah China.

Tak heran, saat ini banyak masjid bertebaran di negara tersebut. Ini tentu didukung oleh kesadaran beragama masyarakat Indonesia sehingga sangat lumrah negara ini mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan para wisatawan muslim.

Dari tanda-tanda tersebut, tidak menutup kemungkinan Singapura bakal menyaingi Indonesia dan Malaysia dalam sektor destinasi halal di Asia.

"Saya melihat potensi tersebut sudah mulai kelihatan, apalagi negara ini juga menjadi pusat bisnis di kawasan Asia sehingga keduanya bisa saling bersinergi," pungkas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Antisipasi Barang Ilegal, Menkop UKM Usul Ada Pelabuhan Khusus Pakaian Impor

Antisipasi Barang Ilegal, Menkop UKM Usul Ada Pelabuhan Khusus Pakaian Impor

Whats New
Dongkrak Kinerja Industri Tekstil, Kemenperin Beri Restrukturisasi Mesin

Dongkrak Kinerja Industri Tekstil, Kemenperin Beri Restrukturisasi Mesin

Rilis
Konsumsi Kuartal II-2023 Diperkirakan Bisa Tumbuh 5 Persen, Apa Sebabnya?

Konsumsi Kuartal II-2023 Diperkirakan Bisa Tumbuh 5 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Kepala Bappenas: Sudah 30 Tahun Indonesia Masih Terjebak jadi Negara Berpenghasilan Menengah

Kepala Bappenas: Sudah 30 Tahun Indonesia Masih Terjebak jadi Negara Berpenghasilan Menengah

Rilis
Mobile Banking Neo Commerce Tambah Fitur Remitansi

Mobile Banking Neo Commerce Tambah Fitur Remitansi

Spend Smart
Menkop UKM: Pakaian Impor dan Bekas Ilegal Kuasai 31 Persen Pangsa Pasar Pakaian

Menkop UKM: Pakaian Impor dan Bekas Ilegal Kuasai 31 Persen Pangsa Pasar Pakaian

Whats New
BI: Mata Uang Digital Bank Sentral Perlu Dipromosikan di Kawasan ASEAN

BI: Mata Uang Digital Bank Sentral Perlu Dipromosikan di Kawasan ASEAN

Whats New
BI Siapkan Rp 1,9 Triliun Uang Baru Jelang Lebaran di Kepri

BI Siapkan Rp 1,9 Triliun Uang Baru Jelang Lebaran di Kepri

Whats New
Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit akibat Polusi Udara Terus Meningkat

Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit akibat Polusi Udara Terus Meningkat

Whats New
Cara Bayar Tagihan Listrik via Shopee, Tokopedia, dan PLN Mobile

Cara Bayar Tagihan Listrik via Shopee, Tokopedia, dan PLN Mobile

Spend Smart
Proyek MRT, Terowongan Stasiun Bundaran HI-Thamrin-Monas Sudah Terhubung

Proyek MRT, Terowongan Stasiun Bundaran HI-Thamrin-Monas Sudah Terhubung

Whats New
4 Bank Gabung Layanan BI-FAST lewat Multi-Tenancy Infrastruktur Sharing

4 Bank Gabung Layanan BI-FAST lewat Multi-Tenancy Infrastruktur Sharing

Whats New
Koper Alissa Wahid Diacak-acak Petugas, Dirjen Bea Cukai: Jadi Bahan Masukan untuk Perbaikan

Koper Alissa Wahid Diacak-acak Petugas, Dirjen Bea Cukai: Jadi Bahan Masukan untuk Perbaikan

Whats New
Grup Modalku Dorong Bisnis UMKM dengan Penerapan ESG

Grup Modalku Dorong Bisnis UMKM dengan Penerapan ESG

Whats New
Stasiun MRT Bundaran HI Kini Telah Tembus ke Stasiun Monas

Stasiun MRT Bundaran HI Kini Telah Tembus ke Stasiun Monas

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+