“Prosesor Kunpeng untuk komputasi umum, prosesor Ascend untuk kebutuhan AI, prosesor Kirin untuk peranti cerdas (smart devices), dan prosesor Honghu untuk smart screen,” sebut Ken.
Ketiga, batasan bisnis yang jelas. Meski memiliki deretan prosesor seperti yang telah disebutkan di atas, Ken menegaskan bahwa Huawei tidak akan menjual prosesor secara langsung.
“(Kami) akan menyediakan prosesor untuk para pelanggan dalam bentuk layanan cloud. Kepada rekanan, kami akan menjual komponen tetapi dengan prioritas mendukung solusi terintegrasi,” ujar Ken.
Keempat, membangun ekosistem terbuka.
“Kami akan menambah investasi 1,5 miliar dollar AS untuk program bagi para pengembang (developer),” sebut Ken.
Targetnya, ada 5 juta pengembang program dan aplikasi yang menjadi rekan Huawei di seluruh dunia untuk mewujudkan generasi lanjutan dari aplikasi dan solusi cerdas.
Saat menjadi pembicara kunci Huawei Connect 2019, Ken mengakui pula bahwa selama ini perusahaannya cenderung diidentikkan dengan koneksi setiap kali disebut namanya.
"Itu benar bahwa kami berinvestasi di bidang koneksi selama 30 tahun terakhir, dari jaringan fixed ke nirkabel, dari 2G sampai 5G. Tapi kami tak berhenti di koneksi," ujar Ken.
Baca juga : Gagal Kirim Paket Ponsel Huawei, FedEx Gugat Pemerintah AS
Menurut Ken, bila kita hendak mewujudkan dunia yang cerdas, koneksi dan komputasi adalah dua hal yang tak terpisahkan.
"Keduanya interdependen, saling mendorong satu sama lain untuk membuat kemajuan, keduanya sama-sama berkembang," tegas Ken.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.