Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Programkan ASN Mereka Belajar ke Perusahaan Seperti Alibaba

Kompas.com - 25/09/2019, 07:00 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNN

HONG KONG, KOMPAS.com - Pemerintah China mengirimkan pegawainya untuk bekerja di beberapa perusahaanr aksasa swasta. Alasannya, untuk meningkatkan kinerja manufaktur berteknologi tinggi.

Seperti dikutip dari CNN, Rabu (25/9/2019), pemerintah setempat mengatakan para aparatur sipil negara (ASN) di kota Hangzhou yang merupakan pusat bagi perusahaan swasta di Provinsi Zhejiang CHina akan dikirim ke 100 perusahaan di wilayah tersebut, termasuk raksasa e-commerce Alibaba dan produsen mobil Geely.

Peran dari perwakilan pemerintah tersebut untuk menjembatani komunikasi antara pemerintah dengan perusahaan yang bersangkutan serta untuk membantu kinerja inti perusahaan.

Misi tersebut termasuk dalam ambisi China untuk menjadi negara adidaya di bidang teknologi dengan menggerakkan rantai pasokan industri manufakturing raksasa mereka.

Baca juga : BI Ingin Indonesia Belajar dari China dan India Soal Pengelolaan Data

Namun demikian, pengumuman pemerintah tersebut menimbalkan pro-kontra di sosial media China dengan banyak pihak yang mempertanyakan semakin besarnya pemerintah di bidang bisnis swasta. Selain itu, hal tersebut juga meningkatkan kekhawatiran pemerintah negara lain mengenai independensi dari perusahaan swasta seperti Huawei.

Penyebabnya adalah, perusahaan raksasa teknologi dan telekomunikasi tersebut tengah berjuang untuk melawan klaim banyak pihak yang menyudutkan mereka sebagai mata-mata dari pemerintah China.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com