Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinergi Fintech dan Perbankan Tak Bisa Dihindari, Mengapa?

Kompas.com - 07/10/2019, 12:24 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kolaborasi antara perusahan teknologi keuangan atau financial technology (fintech) dan perbankan dapat menjadi salah satu solusi masa depan bagi industri keuangan di Indonesia

Sinergi tersebut dapat menjawab tantangan inklusi keuangan di Tanah Air yang masih relatif rendah dibanding negara lain.

Aria Widyanto, Director Risk and Sustainability Amartha memandang, kolaborasi dan sinergi fintech dan perbankan tidak bisa dihindari.

"Fintech itu lebih fleksibel dalam memahami kebutuhan dan pelayanan customer. Dengan dukungan teknologi, fintech bisa beradaptasi dengan cepat sesuai customer experience," kata Aria dalam pernyataannya, Senin (7/10/2019).

"Sementara bank seperti sebuah entitas besar, yang sangat konservatif dan tidak mampu mengejar perubahan customer experince. Karena itu, di masa depan sinergi keduanya tidak mungkin dihindari,” sebutnya.

Baca juga: Fintech Solusi Inklusi Keuangan di Kawasan Terluar dan Terpencil

Aria menuturkan, tren penurunan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan dari rata-rata 12 persen pada 10 tahun lalu menjadi rata-rata 5 persen saat ini juga menuntut perbankan untuk berinovasi dan berkolaborasi dengan fintech.

“Di masa depan, fee based income akan menjadi inovasi bank untuk menghasilkan revenue, sehingga kolaborasi dengan fintech sulit dihindari,” ujarnya.

Sementara itu, Agus F Abdillah, Chief Product and Services Officer Telkomtelstra mengungkapkan, dengan dukungan teknologi digital, fintech bisa lebih fleksibel (agile) dalam melayani konsumen di industri keuangan.

“Di sisi lain, perbankan sangat prudent, dan fintech tidak se-prudent perbankan. Ini yang menjadi kekhawatiran perbankan bahwa mereka bisa tergerus oleh fintech. Nah, ke depan bank akan lebih berkolaborasi dengan fintech,” ungkapnya.

Dari sisi teknologi digital, lanjut dia, Telkomtelstra yang menyediakan solusi teknologi terdepan seperti Managed Network Services, Managed Security Services, dan Managed Cloud Services, akan mendukung kolaborasi fintech dan perbankan.

Baca juga: Bank dan Fintech Bersinergi, BI Yakin Inklusi Keuangan Bisa 75 Persen

Ravi Ivaturi, PwC Indonesia Advisor juga menilai kolaborasi fintech dan perbankan menjadi salah satu solusi bagi industri keuangan di masa depan. Kolaborasi itu bisa menjawab tantangan inklusi keuangan di Indonesia yang masih relatif rendah.

Saat ini sekitar 70 persen dari populasi masyarakat di Indonesia belum tersentuh akses keuangan.

“Indonesia juga memiliki GDP per kapita yang tergolong rendah. Kita harus melakukan upaya untuk mengembangkan nilai ekonomi dari masyarakat. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah memperbaiki akses finansial mereka,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com