Otomatis, masyarakat pun turut diberdayakan karena terbukanya lapangan kerja baru. Contohnya, BUMDes Ijen Lestari yang dapat mempekerjakan 33 karyawan.
Tak hanya itu, jika sebelumnya pilihan mencari nafkah hanya bertani, menambang, atau menjadi buruh, kini warga punya pilihan lain.
Misalnya, warga dengan kemampuan komunikasi baik, dibina menjadi guide lokal untuk mendukung pariwisata setempat.
"Kini ada sekitar 120 orang yang sudah terakomodasi dan hampir semuanya memiliki sertifikat. Mereka dibina untuk menjadi SDM unggul," ujar Mahsun.
Upaya Desa Tamansari memajukan wilayah dan memberdayakan warganya itu pun berhasil menorehkan prestasi.
Beberapa waktu lalu, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) memberikan penghargaan Desa Wisata Award dalam kategori Desa Wisata Jejaring Bisnis untuk Desa Tamansari.
Baca juga: Desa Tamansari di Kaki Gunung Ijen Raih Desa Wisata Award
Ke depannya, Desa Tamansari akan terus berinovasi. Salah satunya dengan memanfaatkan potensi perkebunan kopi seluas lebih dari 500 hektar.
Melalui BUMDes Ijen Lestari, warga mengembangkan produk Ijen Coffee dengan memanfaatkan dana desa.
Kemudian menambah atraksi wisata baru. Pertama, wisata Sedang Seruni yang pembangunannya sudah mencapai 80 persen.
Sebagai salah satu sentra produsen susu, Desa Tamansari juga akan mengembangkan wisata edukasi dengan memanfaatkan ternak sapi dan kambing perah milik masyarakat.
Selain itu, tak hanya dikonsumsi, produksi susu akan diolah menjadi bermacam produk, seperti manisan, kerupuk, dan yoghurt.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.